
Dengan membawa nama Jokowi, Gibran menjadi saingan anyar PDIP khususnya di Jawa Tengah. Namun apakah sosok Gibran bisa unggul di Jawa Tengah yang disebut sebagai kandang banteng?
Arga masih meragukan kalau Gibran akan mendapatkan suara yang lebih banyak ketimbang pasangan capres yang diusung PDIP yakni Ganjar Pranowo-Mahfud MD di Jawa Tengah.
Ia melihat upaya Gibran untuk mencuri hati para pemilih dengan menerapkan gaya komunikasi politik yang persis seperti Jokowi.
Arga menilai hal tersebut tidak bakal membuat suara Gibran lantas menyalip Ganjar-Mahfud MD di kandang banteng.
Sebabnya, meski pun dibayang-bayangi oleh sosok Jokowi yang memiliki banyak loyalis, publik juga mengetahui sisi gelap dari Gibran.
Sebagaimana diketahui, Gibran berhasil menjadi cawapres setelah adanya putusan MK tentang batas usia capres-cawapres.
Dalam putusan dijelaskan usia minimal capres-cawapres itu tetap 40 tahun tetapi dikecualikan bagi siapapun yang pernah atau sedang menjabat sebagai kepala daerah melalui pemilihan umum.
Publik menduga ada upaya konflik kepentingan di balik putusan MK tersebut. Karenanya, putusan MK itu diketok oleh eks Ketua MK Anwar Usman yang tak lain paman dari Gibran.
Menurut Arga, saat ini publik sudah lebih kritis dalam melihat kecurangan yang ditampilkan elite-elite politik.
"Jadi menurut saya apakah itu akan menggeser PDIP tidak akan terlalu signifikan karena publik juga sudah sadar akan etika politik yang selama ini kita dipertontonkan caruk maruk elite yang dilakukan elite," jelasnya.