Gandeng Gibran Dikritik, Prabowo Lebih Pilih Anak Muda Bersih daripada Tua Koruptor

Rabu, 15 November 2023 | 20:50 WIB
Gandeng Gibran Dikritik, Prabowo Lebih Pilih Anak Muda Bersih daripada Tua Koruptor
Pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menunjukkan nomor hasil undian pada Rapat Pleno Terbuka Pengundian dan Penetapan Nomor Urut Pasangan Capres dan Cawapres Pemilu Tahun 2024 di Gedung KPU, Jakarta, Selasa (14/11/2023). [ANTARA FOTO/Galih Pradipta]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Langkah Prabowo Subianto meminang Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden disorot banyak pihak. Mulai dari kritikan soal dinasti politik hingga minimnya pengalaman Gibran.

Menjawab sorotan itu, Prabowo yang juga Ketua Umum Partai Gerindra ternyata memiliki pertimbangan lain.

Penilaian di mata Prabowo, lebih baik memilih tokoh muda dengan rekam jejak yang bersih ketimbang figur orang tua dengan rekam jejak sebaliknya.

Hal ini diungkapkan oleh adik Prabowo, Hashim Djojohadikusumo saat menjadi pembicara dalam acara Guyub Nasional di Jakarta Pusat, Rabu (15/11/2023).

Baca Juga: Untung Rugi Masuk BRICS, Prabowo Bakal Bawa Indonesia Gabung Rusia Dkk Jika Jadi Presiden

"Tanpa pengalaman bocil ingusan ini itu karbitan dan sebagainya, Pak Prabowo tahu nggak bilang apa? Lebih baik anak muda yang bersih daripada orang tua yang kotor dan koruptor," kata Hashim.

Hashim mengungkapkan pernyataan itu disampaikan langsung Prabowo kepada dirinya, juga kepada para kader Partai Gerindra.

"Dia bilang ke saya ya, Shim, lebih baik saya pilih anak muda, mungkin bocil, mungkin karbitan, mungkin ingusan tetapi dia punya hati mulia dan bersih," kata Hashim.

"Lebih baik dia menjadi pemimpin nasional di masa depan daripada orang tua yang busuk dan koruptor. Itu dia bilang ke saya dan itu yang dia bilang ke kawan-kawan Gerindra dan sebagainya," kata Hashim.

Jawab Kritik Dinasti Politik

Baca Juga: Buka ADMM ke-17, Prabowo Serukan Negara-negara Bantu Ringankan Penderitaan Rakyat Palestina

Sementara itu, perihal dinasti politik, Prabowo bukan tidak menyadarinya. Dikatakan Hashim, Prabowo menyadari bakal dikritik dengan narasi dinasti politik karena memilih Gibran menjadi pendampingnya.

"Dia sadar bahwa pasti akan dikritik dinasti politik," kata Hashim.

Tepis Soal Dinasti Keluarga, Hashim Djojohadikusumo: Ngaca Dong, Dulu Pas Mas Gibran Jadi Wali Kota Gak Disebut Itu (Suara.com/Mae  Harsa)
Tepis Soal Dinasti Keluarga, Hashim Djojohadikusumo: Ngaca Dong, Dulu Pas Mas Gibran Jadi Wali Kota Gak Disebut Itu (Suara.com/Mae Harsa)

Hashim lantas menjawab perihal kritikan dinasti politik terhadap Prabowo. Ia mengaku muak akan kritikan yang dialamatkan kepada Prabowo tersebut.

"Oke maaf ya adik-adik. Saya muak dengan kritik-kritik dinasti politik yang menyerang Pak Jokowi itu siapa? Yang menyerang Pak Jokowi itu dinasti politik pertama di Indonesia sekarang ini. Saya kira kalian paham siapa ya. Bisa mengerti?" ujar Hashim.

"Dinasti politik pertama di Indonesia yang sekarang masih ada empat generasi itu yang kritik Pak Jokowi. Seharusnya mereka lihat cermin sendiri kalau dia mau kritik dia harus lihat diri sendiri," kata Hashim.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI