Suara.com - Sekretaris Jenderal Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Aboe Bakar Alhabsyi menyatakan bahwa pihaknya berada di tengah terkait 'Drama Korea' atau Drakor politik yang disinggung oleh Ganjar Pranowo di acara pengundian nomor urut pasangan capres-cawapres di KPU RI, Selasa (14/11/2023) malam.
Ia mengaku bakal memilih fokus saja sebagai pemain, dalam hal ini peserta, untuk memenangi Pilpres.
"Kita nggak boleh jadi penonton, kita harus jadi pemain. Biar mereka baku tikam dan sebagainya bukan urusan kita, tegak lurus aja pokoknya kita menang aja. Kita ngapain ngurus dapur orang?" kata Aboe di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (15/11/2023).
Kendati begitu, soal adanya Drakor yang disinggung Ganjar, Aboe mengaku pihaknya pasti terusik. Menurutnya, jalannya kontestasi tidak boleh ada intervensi.
"Pasti terusik. (Drakor) artinya hal tersebut tidak boleh terjadi. Dalam politik jangan ada satu intervensi yang keras keberpihakan kepada salah satu paslon. Nggak boleh. Ini berbahaya buat demokrasi," tuturnya.
Namun, ia mengatakan, jika kompetitornya pasangan capres-cawapres lain saling sindir, pihaknya memilih sebagai penasihat atau berada di tengah saja.
"Tapi ini bagus terjadi bukan oleh yang lain, paslon nomor 1. Kalau kita lihat antara 2 dan 3 main sindir-sindiran, adanya destruktif demokrasi dan sebagainya. Ya kita ikut jadi penasihat lah," pungkasnya.
Pidato Ganjar
Sebelumnya, calon presiden Ganjar Pranowo menyinggung pernyataan Presiden Joko Widodo atau Jokowi soal adanya drakor di politik Indonesia saat ini.
Baca Juga: Ngegas Saat Timnas AMIN Disebut Sepi Pemain, Sekjen PKS: Siapa Bilang?!
Hal itu disampaikan Ganjar dalam acara pengundian nomor urut pasangan calon presiden dan calon wakil presiden di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat.