Suara.com - Mencuatnya isu konflik antara PDIP dengan keluarga Presiden Joko Widodo diawali ketika Gibran Rakabuming Raka dianggap membelot karena menjadi cawapres dari Prabowo Subianto. Putra pertama Jokowi ini menyeberang ke kubu pesaing padahal belum mengundurkan diri dari PDIP.
Seperti diketahui, PDIP telah menunjuk Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Sehingga diharapkan setiap kader PDIP mendukung Ganjar.
Keputusan Gibran untuk bergabung dengan koalisi Prabowo Subianto menimbulkan kontroversi yang membuatnya menjadi buah bibir publik.
Sejak saat itu, berbagai informasi beredar di dunia maya yang seolah menggambarkan terjadi ketegangan di dalam partai. Kendati demikian, Gibran mengonfirmasi bahwa telah berbicara langsung kepada Ketua DPP PDIP Puan Maharani terkait pencalonannya dalam kontestasi pilpres 2024.
Baca Juga: Seorang ASN Bongkar Rahasia di Boyolali: Ada Mobilisasi 'Memaksa' Aparatur Menangkan Calon dari PDIP
Namun, hasil pertempuan tersebut juga tak meredakan gejolak. Terlebih lagi, ketika menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Nasution yang menjadi Wali Kota Medan dan dinaungi PDIP, secara resmi mendukung pasangan Prabowo-Gibran.
Keputusan Bobby semakin membuat isu keretakan PDIP santer dibahas warganet di sosial media. Menanggapi masalah tersebut, PDIP dengan tegas langsung memberikan Surat Pemberhentian Bobby Nasution yang ditandatangani oleh Ketua DPC PDIP Medan Hasyim.
Dalam surat Pemberitahuan Nomor: 217 /IN/DPC-29.B-26.B/XI/202 tertanggal 10 November 2023 tersebut, tertera jika Bobby Nasution melakukan tindakan pelanggaran Kode Etik dan Disiplin Anggota Partai, salah satunya dengan mendukung pasangan capres cawapres dari partai lain.
"Menyatakan Muhammad Bobby Afif Nasution tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota PDI Perjuangan," demikian bunyi surat tersebut.
Namun, pemberhentian Bobby Nasution pun menimbulkan tanda tanya bagi publik terkait sikap PDIP yang berbeda kepada Gibran.
Baca Juga: 5 Ide OOTD Ibu Pejabat Muda ala Kahiyang Ayu: Tak Kelihatan Sudah Punya Tiga Anak
Padahal, keduanya sama-sama membelot, tapi PDIP hanya melakukan sikap tegas kepada Bobby sehingga berbagai spekulasi pun mencuat di publik.
Salah satunya adalah PDIP sangat berhati-hati dengan manuver Gibran sehingga tidak segera mengambil tindakan tegas.
Terkait hal itu, pengamat Politik Arifki Chaniago menduga jika PDIP masih ingin bermain aman, mengingat Gibran adalah anak presiden dan pasangan Prabowo Subianto.
Menurut informasi yang dihimpun, di sisi lain Sekjen DPP PDIP Hasto Kristiyanto menerangkan bahwa Gibran sudah pamit kepada Puan Maharani.
Pamitan tersebut juga dianggap sebagai bentuk pengunduran diri dari PDIP. Sehingga, PDIP merasa tak perlu memecat Gibran.
Sebagai perbandingan, Hasto menjelaskan PDIP yang memecat Budiman Sudjatmiko karena secara terang-terangan mendukung paslon Prabowo Subianto tanpa pamit atau izin terlebih dahulu ke petinggi partai.
Kendati demikian, tak sedikit kader PDIP yang mendesak Gibran agar segera mengembalikan Kartu Tanda Anggota PDI Perjuangan.
Sementara Ketua DPC PDIP Solo, FX Hadi Rudyatmo menyebutkan jika pihak DPC bisa saja memecat Gibran sebagai kader, namun pihaknya lebih mementingkan persahabatan.
Kontributor : Damayanti Kahyangan