Dikatakannya, publik memahami filosofi timur yang menghormati orang lebih tua. Namun, ia menegaskan hal tersebut harus dengan catatan, yakni selalu sinkron antara kata dan perbuatan.
"Mereka akan melihat tanda ini hanya sebagai manipulasi yaitu hanya sebuah tanda ikonik yang sengaja diproduksi untuk menertibkan persepsi publik tentang sosok Gibran," katanya.
Sebelumnya diberitakan, Gibran merespons banyaknya tudingan kepada Megawati yang difitnah oleh netizen lantaran dinilai sombong karena tidak merespon sungkem Gibran.
"Kita memang dari dulu gitu dengan Bu Mega. Jadi tidak ada penolakan, mana, mana. Nggak mungkin ada penolakan, makanya jangan percaya dengan video potongan-potongan yang beredar di sosmed," kata Gibran seperti dikutip SuaraSurakarta.id, Rabu (15/11/2023).
Tak hanya itu, Gibran menyatakan bahwa mereka diterima dengan baik oleh koalisi yang mengusung Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024.
"Tidak ada penolakan sekali lagi. Kami bertiga diterima dengan baik, kayak Pak Prabowo sama Pak Sandi masih sangat baik sekali," lanjutnya.
Gibran juga menepis anggapan yang menyebut Megawati sombong saat mereka mendekatinya. Menurut Wali Kota Surakarta ini, Megawati sangat baik dan menerima semuanya.
"Nggak, nggak beliau sangat baik, masih menerima kami kok. Dari saya, Kaesang, Pak Prabowo, semuanya diterima. Tidak ada itu ya penolakan-penolakan nggih," paparnya.
Baca Juga: Usai Ditetapkan KPU Nomor Peserta Pilpres, Begini Jawaban Gibran Soal Firasat Dapat Nomor 2