Suara.com - Pegiat media sosial Dokter Tifa baru-baru ini mengomentari putusan PDI Perjuangan yang memecat Wali Kota Medan Bobby Nasution. Adapun PDIP memecat menantu Presiden Jokowi itu karena memilih mendukung pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Padahal diketahui bahwa PDIP telah mengusung pasangan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD. Sikap Bobby Nasution yang tidak tegak lurus dengan putusan partai itu akhirnya berakhir dengan pemecatan.
BACA JUGA: Dokter Tifa Sebut Nama Gibran di Wikipedia Mendadak Berubah dalam Semalam: Gercep Tim IT-nya
Kini Dokter Tifa melalui akun Twitter atau X miliknya tampak membagikan berita mengenai PDIP memecat Bobby Nasution. Ia pun menantang PDIP untuk tidak hanya memecat Bobby, tetapi juga memecat sang mertua, yakni Presiden Jokowi dari petugas partai.
Baca Juga: Gibran-Kaesang Salim dan Sungkem ke Megawati, Alat Propaganda Jokowi?
"Kita tinggal menunggu keberanian PDIP memecat mertua Bobby Nasution (Jokowi) sebagai petugas partai," tulis Dokter Tifa dalam cuitannya pada Rabu (15/11/2023).
Cuitan Dokter Tifa itu pun langsung menuai atensi luas dari warganet. Hingga berita ini dipublikasikan, opini Dokter Tifa tersebut telah dibaca 21 ribu kali dan mendapatkan 1 ribu tanda suka.
Warganet juga membanjiri kolom komentar dengan beragam pendapat. Tak sedikit yang ikut menyindir PDIP karena hanya berani memecat menantu Presiden Jokowi.
"Sepertinya tidak bakalan karena ini emang bagian dari skenario berdiri di 2 kaki. Sudah ada deal-deal politik di antara mereka, tetapi dengan misi menggagalkan AMIN dengan mencari simpati sambil playing victim yang sesuai arahan sutradara. Musuh AMIN tetaplah kecurangan," komentar warganet.
"Kami hanya mengatakan pada ibu Megawati, jangan menyalahkan kecuali salah diri sendiri," tulis warganet.
"Bu Megawati kualat karena dulu mencalonkan pak Jokowi sebagai presiden yang masih belum selesai menjabat gubernur," tambah yang lain.
"Di samping keberanian memecat mertua Bobby sebagai petugas partai, saya juga menunggu keberanian menteri menteri asal PDIP untuk keluar dari kabinet pemerintahan Presiden Jokowi. Jika itu tak dilakukan, maka sesungguhnya politik PDI-P sangat pragmatis, mencari keuntungan semata," kata warganet.
"Waduh beraninya sama menantu doang!" sahut warganet.
"Beraninya cuma pecat menantu Jakowi. Coba pecat Jakowi dan anaknya berani nggak? Kalau gak berani berarti ada sesuatu," sindir warganet.
"Saya hanya ingin melihat ketika anakanya kalah nanti, akan jadi apa keluarga cemara ini? Yang pasti PDIP Akan sangat tegas pada saat itu terjadi," timpal lainnya.