Suara.com - Waktu pencoblosan Pemilu 2024 diselenggarakan tepat pada 14 Februari atau kerap dikenal sebagai tanggal Hari Kasih Sayang. Berhubung bertepatan dengan Hari Valentine, Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep memiliki ide baru, yakni penggunaan tinta yang warnanya diubah menjadi merah muda atau pink.
"Pemilu kali ini diadakan 14 Februari 2024, biasanya kan tintanya ungu tuh, kalau bisa pink,” kata Kaesang dikutip Suara.com, Selasa (14/11/2023).
Tidak ada alasan yang begitu mendalam bagi Kaesang saat mengusulkan perubahan warna tinta pemilu dari ungu menjadi pink.
Ia mengusulkan perubahan warna tinta hanya karena sesuai dengan Valentine's Day.
"Kan hari kasih sayang," ujarnya.
![Potret Ketum PSI Kaesang Pangarep seusai menghadiri rapat konsolidasi di Kota Semarang. Minggu (22/10) [Suara.com/Ikhsan]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/23/68878-kaesang-pangarep.jpg)
Indonesia menjadi salah satu negara yang menerapkan metode 'celup tinta' saat menyelenggarakan pemilu. Menyelupkan tinta ke jari menjadi cara untuk menghindari adanya praktik kecurangan seperti mencoblos dua kali.
Penerapan celup tinta itu juga menjadi bukti bagi para pemilih sudah menggunakan haknya di pemilu.
Dari berbagai informasi yang dihimpun Suara.com, bukan hanya di Indonesia, praktik celup tinta juga dilakukan beberapa negara seperti India, Afganistan, Mesir, Turki hingga Filipina.
India menjadi negara pertama yang menggunakan metode celup tinta di pemilu.
Baca Juga: Pidato Politik Megawati Jelang Pemilu 2024: Jangan Sampai Kecurangan Terjadi Lagi
![Nicholas Saputra pamer foto selfie setelah nyoblos. [instagram/nicholassaputra]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2019/04/17/26966-nicholas-saputra.jpg)
India menggelar pemilu perdananya pada 1950. Karena masih pertama kali diadakan, berbagai kekurangan masih ditemukan pada pemilu, termasuk soal penggunakan hak suara hingga dua kali.