Suara.com - Sejumlah tokoh bangsa menemui KH Ahmad Mustofa Bisri atau Gus Mus di Leteh, Rembang, Jawa Tengah, Minggu (12/11/2023) untuk menyampaikan keluh kesah hati terkait situasi negara saat ini.
Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka menghormati adanya perbedaan pandangan politik yang ada, tetapi ada satu kecurigaan yang tidak bisa ditutupi.
Hal tersebut disampaikan oleh Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti.
Haris mencurigai pertemuan sederet tokoh bangsa itu merupakan strategi yang dilakukan oleh tim sukses capres lain.
"Kami menghormati perbedaan pandangan politik yang disampaikan oleh sejumlah tokoh masyarakat yang mengatasnamakan Majelis Permusyawaratan Rembang," kata Haris dalam keterangan tertulisnya dikutip Suara.com, Senin (13/11/2023).
"Namun, perlu dipahami pertemuan tersebut adalah bagian dari strategi kampanye politik pilpres yang diduga dikendalikan oleh tim sukses capres tertentu," sambungnya.
![Komandan Relawan TKN Prabowo-Gibran, Haris Rusly Moti. [TKN Prabowo-Gibran]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/11/13/14353-komandan-relawan-tkn-prabowo-gibran-haris-rusly-moti.jpg)
Kecurigaan Haris itu didasari oleh adanya informasi kalau salah satu tokoh bangsa yang ikut dalam pertemuan dengan Gus Mus itu menjadi salah satu anggota 'terselubung' timses capres tertentu.
Kemudian, Haris juga menyebut para tokoh bangsa yang menemui Gus Mus merupakan 'haters' Prabowo pada dua kali pilpres sebelumnya. Ia menerangkan, para tokoh tersebut terus melakukan cara untuk menjatuhkan kredibilitas Prabowo.
Ia melihat ada sejumlah tokoh yang pernah tampil menjadi tim kampanye di Pilpres 2023 dengan rekam jejak sebagai spesialis kampanye negatif.
"Mereka merekayasa narasi bertopeng moral dan nilai-nilai yang ditujukan semata untuk menjatuhkan nama baik Pak Prabowo dan Mas Gibran," terangnya.