Meski begitu, Nusron menyampaikan bahwa kubunya menghormati kritik-kritik terkait, termasuk olehbpara elite politik. Di sisi lain, Nusron mengingatkan agar ke depan dapat berkompetisi secara sehat.
"Kami tidak mungkin ingin menarik calon mundur, seakan-akan kita akan mematikan demokrasi. Ini pemilu langsung, Pemilu langsung adalah proses demokrasi dan proses demokratisasi yang tidak bisa ditawar-tawar, ini harus on the track maju ke depan, tidak boleh mundur," tutur Nusron.
"Jadi kalau mengatakan reformasi mundur, mundurnya di mana, orang demokrasi ke depan sudah jalan," sambungnya.
Jawab Isu Nepotisme
Nusron sekaligus memberikan komentar terkait adanya isu nepotisme di dalam pencalonan Gibran sebagai cawapres Prabowo.
Menurutnya, Jokowi tidak sedang melakukan nepotisme, menyuaul Gibran yang kini maju sebagai kandidat cawapres.
"Nepotismenya ada di mana? Yang namanya nepotisme itu kalau Pak Jokowi angkat anaknya jadi menteri," kata Nusron.
Menurut Nusron nepotisme berlaku terhadap jabatan yang ditunjuk atau diangkat langsung oleh Jokowi kepada Gibran.
"Sementara jabatan presiden, wapres, anggota DPR; jabatan elected, jabatan yang dipilih oleh rakyat, yang mandatnya dari rakyat," kata Nusron.
Baca Juga: TKN Prabowo-Gibran Ungkap ASN Jateng Banyak Mengeluh Gegara Diminta Bantu Menangkan Paslon Tertentu
"Pertanyaannya adalah kalau Pak Jokowi kemudian memilih anaknya Mas Gibran, jadi wakil dalam Pemilu nanti, apa cukup hanya seorang Jokowi bisa menjadikan presiden kalau rakyat tidak mau? Jadi ini mandatnya adalah karena elected adalah mandat dari pada rakyat," kata Nusron.