Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran mendapatkan informasi adanya dugaan benturan massa yakni dengan adanya aksi di kantor KPU. Di mana pada Senin (13/11/2023) KPU akan menggelar penetapan capres dan cawapres serta pengundian nomor urut.
Sesuai aturan, penetapan oleh KPU itu dihadiri oleh pasangan bacapres dan bacawapres.
Dugaan informasi itu menyebut akan ada aksi menolak pasangan Prabowo-Gibran untuk ditetapkan sebagai paslon.
Bahkan, aksi massa itu meminta KPU mencoret pasangan dari Koalisi Indonesia Maju tersebut. Karena itu, TKN sebelumnya mengimbau pendukung Prabowo-Gibran untuk tidak datang lantaran khawatir bakal dibenturkan.
Baca Juga: Dahi Gibran Mengkilat Penuh Keringat, Dikerubuti Relawan Saat Deklarasi Repnas
"Yang pertama itu tadi imbauan untuk hari Senin besok pada saat penetapan karena banyak beredar di WhatsApp grup ada aksi massa, yang pertama meminta KPU untuk tidak menetapkan atau kemudian mencoret paslon Prabowo-Gibran," kata Ketua Koordinator Strategis TKN, Sufmi Dasco Ahmad di Jakarta Barat, Minggu (12/11/2023).
"Nah dari rencana aksi massa tersebut kemudian beredar di WhatsApp grup pendukung Prabowo-Gibran untuk melajukan aksi tandingan," ungkapnya.
Dasco mengingatkan sekali lagi agar pendukung Prabowo-Gibran tidak perlu datang ke kantor KPU, Senin besok. Apalagi sampai melakukan aksi tandingan.
"Karena tadi ada informasi dan dugaan rentan untuk dibentrokan massa yang pro dan kontra, serta massa dengan aparat penegak hukum yang ada untuk membuat suasana tidak kondusif," beber Dasco.
Sebelumnya, Dasco mengimbau agar para pendukung Prabowo-Gibran untuk tidak datang kantor KPU RI pada hari penetapan capres dan cawapres, Senin (13/11/2023) besok.
Baca Juga: Didukung Koalisi Besar, Analis: Prabowo-Gibran Bisa Raih Kemenangan di Pilpres 2024
"Kami imbau agar pendukung Prabowo-Gibran untuk tidak melakukan aksi masa dukung mendukung di depan KPU RI pada hari selasa tanggal 13 November (besok hari)," kata Dasco di Jakarta Barat, Minggu (12/11/2023).
Dasco mengatakan, alasan mengapa pihaknya mengimbau pendukung Prabowo-Gibran untuk tidak datang ke KPU adalah ada informasi akan ada upaya pembenturan massa.
"Ada dugaan dari informasi yang kami dapat bahwa apabila banyak massa berkumpul, maka akan dibenturkan dengan sesama massa yang pro dan kontra, serta akan dibenturkan dengan pihak aparat penegak hukum untuk membuat suasana tidak kondusif," ungkap Dasco.
Berdasarkan informasi tersebut, Ketua Harian DPP Partai Gerindra ini meminta kawan-kawan di Koalisi Indonesia Maju serta relawan pendukung Prabowo-Gibran untuk meneruskan imbauan terkait, yakni agar tidak ada pergerakan massa ke kantor KPU.
"Untuk dapat meneruskan imbauan ini kepada masing-masing pendukung untuk tidak datang berbondong-bondong ke KPU RI dengan alasan apapun," katanya.
"Untuk Apa berangkat ke KPU, karena pendaftaran pasangan Prabowo-Gibran sudah final, sudah memenuhi syarat serta tinggal ditetapkan dan tidak ada keputusan lain yang dapat membatalkan pasangan Prabowo-Gibran," imbuh Dasco.