Suara.com - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Andreas Hugo Pareira, menganggap Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution tengah menunjukan derama politik. Kedua keluarga Presiden Jokowi yang merupakan kader PDIP itu diketahui telah membangkang dari keputusan partai yang diketuai Megawati Soekarnoputri.
Pertama soal kasus Gibran, Andreas menjelaskan, mengapa pihaknya tidak langsung melakukan pemecatan usai memilih menjadi bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo Subianto.
Menurutnya, Gibran hanya tinggal mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) saja sebenarnya, namun justru hingga sekarang yang terjadi justru drama.
"Sehingga yang memang kalau di PDIP kenapa tidak ditegur gitu lho, kalau Gibran sebelumnya sudah beberapa kali disampaikan soal itu. Pertanyaan lain, kenapa tidak dipecat gitu," kata Andreas dalam sebuah diskusi di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (10/11/2023).
"Secara de facto dia sudah tidak di partai lagi. Dan diberikan ruang untuk ya kembalikan lah kita. Apa sulitnya gitu? Tapi ini juga dipakai sebagai drama lagi," katanya menambahkan.
Kemudian drama selanjutnya, kata dia, yakni sikap yang ditunjukan Bobby Nasution yang tak lain menantu Presiden Jokowi. Dimana sikapnya memilih mendukung Prabowo-Gibran tapi tak mau cabut dari partai.
"Drama lain lagi, mendukung Pak Prabowo tapi tetap mau di PDIP dari menantu," ujarnya.
"Jadi ini apa ya, hal yang tidak biasa gitu, di dalam aturan main tidak biasa. Tapi dibuat jadi kebiasaan. Ini persoalan drama tadi," sambungnya.
Di sisi lain, ia mengklaim PDIP sendiri sebenarnya tidak pernah membuat drama atau skenario. Apalagi terkait drama untuk mengubah konstitusi.
Baca Juga: Kapan Gibran dan Bobby Boyongan Gabung Golkar? Airlangga: Nanti akan Indah Pada Waktunya
"Dan kami di PDIP tidak pernah membuat skenario atau drama di luar aturan main. Apakah yang terjadi berpikir dia di atas aturan, termasuk di atas konstitusi. Ini yang berbahaya," pungkasnya.