Suara.com - Ketua DPP PPP, Achmad Baidowi alias Awiek, menanggapi santai adanya hasil survei yang menunjukan elektabilitas Ganjar-Mahfud jelang Pilpres 2024 masih kalah dibanding Prabowo-Gibran. Pasangan yang diusung PDIP itu juga hanya unggul tipis dari Anies-Cak Imin.
Ia mengaku menghormati adanya hasil survei tersebut. Menurutnya, hal itu menjadi acuan untuk terus bergerak di lapangan.
"Jadi hal biasa lah namanya hasil survei kita menghormati selalu akan angka dan data survei selalu kita homati dan itu menjadi acuan bagi kita untuk bergerak di lapangan toh komposisi hasil survei yang ada itu maka pilpres hampir dipastikan dua putaran," kata Awiek saat dihubungi, Jumat (10/11/2023).
Menurutnya, adanya setiap hasil survei itu akan dijadikan catetan, terlebih sebagai lecutan juga.
Baca Juga: Sekjen Gerindra Singgung Ada yang Gak Suka Prabowo-Gibran: Sampai Dituduh Bangkitkan Orde Baru
"Ya ini menjadi catatan untuk terus bergerak di lapangan," tuturnya.
Semua kata Awiek, akan disiati dengan cara turun ke lapangan. Menurutnya, Mahfud MD akan bergerak menggempur wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat.
"Ya kami siasati nanti banyak cara dengan turun ke lapangan, kayak Jawa Timur pak Mahfud mau gempur lagi Jawa Timur, Jawa Barat jadi soal pilihan politik masyarakat itu hal biasa," ujarnya.
Hasil Survei
Sebelumnya, pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dalam survei terbaru Poltracking Indonesia yang dilakukan 28 Oktober-3 November. Keunggulan Prabowo-Gibran cukup jauh dari dua rivalnya.
Baca Juga: Dianggap Sudah Beri Restu Gibran-Bobby 'Membangkang', PDIP Berani Desak Jokowi Kembalikan KTA?
Elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 40,2 persen dalam survei simulasi tiga pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.
"Kemudian pasangan Ganjar Panowo-Mahfud MD 30,1 persen dan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 24,4 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda dalam paparannya, Jumat (10/11/2023).
Sisanya, sebanayak 5,3 persen menyatakan belum menentukan pilihan atau tidak tahu/tidak jawab.
"Jadi kalau kita lihat ini kisarannya, margin antara pasangan Prabowo-Gibran dan Ganjar-Mahfud itu agak merenggang, menjauh sedikit. Di saat yang sama Ganjar Pranowo-Mahfud MD dan Anies-Muhaimin itu mendekat jaraknya," kata Hanta Yuda.
"Kalau kami gunakan margin of error tadi 2,9 persen plus minus, ini bisa bertemu antara Ganjar dan Anies Baswedan, plus minus 2 persen gitu kira-kira," sambungnya.
Sementara itu pada simulasi surat suara tiga nama capres, elektabilitas Prabowo 41,7 persen, diikuti Ganjar 31,0 persen, dan Anies 25,7 persen.
Mengutip paparan dari Poltracking Indonesia, tren terbaru elektabilitas tiga capres menunjukkan Prabowo cenderung mengalami kenaikan.
"Sementara itu, tren elektabilitas Ganjar Pranowo cenderung fluktuatif dengan kenaikan di bulan Juli 2023, lalu mengalami penurunan di bulan November 2023. Sedangkan Anies Baswedan juga cenderung fluktuatif, mengalami penurunan di Juli 2023, lalu mengalami kenaikan sejak deklarasi capres-cawapres pada awal September 2023," papar Poltrackting Indonesia.