Suara.com - Bakal capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan berjanji akan mempermudah para pekerja informal untuk mendapatkan kredit perumahan rakyat (KPR).
Menurutnya, program KPR harus bisa dirasakan oleh semua golongan, dan tak terbatas hanya bagi pekerja di sektor formal.
"Salah satu misi utama kita adalah membuat KPR untuk semua, bagaimana kredit perumahan rakyat itu bisa diakses untuk semua," ujar Anies di kawasan Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2023).
"Begitu juga para seniman, para budayawan, pekerja-pekerja seni, mereka itu adalah orang independen bukan informal," imbuhnya.
Baca Juga: Reaksi Bacapres Usai Anwar Usman Dicopot; Ganjar dan Anies Hormati Putusan, Prabowo Lambaikan Tangan
Anies mengatakan anak muda mengalami masalah untuk mengajukan KPR karena tidak memiliki kepastian finansial. Menurut Anies, harus ada deregulasi terkait pendanaan KPR.
Bukan hanya untuk perbankan, melainkan juga untuk pelaku usaha dibidang perumahan.
"Itu misi kita dan itu artinya sinkronisasi dari mulai kebijakan suku bunga, kemudian insentif pajak, kemudian kerja sama penyediaan lahan agar lahan-lahan, yang kesulitan lahan itu bisa ditangani," ucap Anies.
Untuk diketahui, Anies kini sudah resmi mendaftar sebagau capres bersama Muhaimin Iskandar atau Cak Imin ke KPU RI. Anies dan Cak Imin diusung oleh Koalisi Perubahan.
Anggaran Riset
Baca Juga: Anies Usul Ganti Istilah SDM Jadi Kualitas Manusia, Sepakat?
Sebelumnya Capres Anies Baswedan juga sudah mulai nemebar janji menaikkan anggaran untuk riset para peneliti jika menang Pilpres 2024. Anies memandang anggaran untuk melalukan riset memang perlu kenaikan guna meningkatkan produktivitas bidang penelitian.
"Iya dan tentu kita merencanakan untuk menaikan dan kenaikan menggradual, supaya bersamaan dengan peningkatan produktivitas di dalam bidang penelitian sehingga ini bisa meningkat," kata Anies di Gerung BRIN, Jakarta Selatan, Kamis (5/10/2023).
Sebelumnya, Anies lebih dulu mendengarkan sejumlah masukan sekaligus curhatan dari para peneliti saat gelaran diskusi di Badan Rise dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis siang.
Diskusi yang dilakukan selama tiga jam itu banyak membahas mengenai hal-hal berkaitan penelitian. Mulai dari pengembangan riset, ruang bagi para peneliti untuk melakukan penelitian, pengembangan ilmu dengan baik termasuk pemanfaatan riset di bidang pengambilan kebijakan.
"Jadi tadi kesempatan kami bertukar pikiran dengan para peneliti, tadi dibuka pak kepala, dihadiri sekitar 150 peneliti," kata Anies.