Sekjen Gerindra Singgung Ada yang Gak Suka Prabowo-Gibran: Sampai Dituduh Bangkitkan Orde Baru

Jum'at, 10 November 2023 | 14:29 WIB
Sekjen Gerindra Singgung Ada yang Gak Suka Prabowo-Gibran: Sampai Dituduh Bangkitkan Orde Baru
Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani saat menghadiri acara konsolidasi bersama ribuan kader di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Kamis (9/11/2023). (Dok. Tim Ahmad Muzani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Partai Gerindra, Ahmad Muzani menyinggung ada pihak yang tidak suka dengan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Menurutnya, ketidaksukaan itu dikarenakan adanya ketidaksiapan pihak tertentu untuk memberikan ruang terhadap anak muda untuk memimpin Indonesia.

"Itu sebabnya banyak orang yang tidak suka terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Banyak orang yang tidak siap dengan situasi Pemilu 2024 nanti," kata Muzani saat menghadiri acara konsolidasi bersama ribuan kader di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Kamis (9/11/2023).

Padahal, tujuan Prabowo memilih Gibran untuk menjadi cawapresnya karena ingin menyiapkan generasi muda guna menyambut Indonesia Emas 2045.

Baca Juga: Gibran Lolos Jadi Cawapres Lewat Putusan MK, Warga: Republik Rasa Monarki

"Agar di usia negara Indonesia yang ke 100 tahun nanti akan menjadi siap. Maka Gibran adalah perwakilan anak muda yang dipersiapkan untuk Indonesia Emas. Bahwa generasi muda harus disiapkan (menjadi pemimpin) di 2024, maka kita harus rela untuk itu," terangnya.

Dari ketidaksukaan itu, Muzani menyebut ada upaya-upaya yang sistematis untuk mendegradasi dukungan kepada Prabowo-Gibran yang semakin menguat.

Bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) bersiap menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (26/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Bakal calon presiden dan wakil presiden Prabowo Subianto (kiri) dan Gibran Rakabuming Raka (kanan) bersiap menjalani pemeriksaan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta, Kamis (26/10/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]

Ia mengungkapkan, kehadiran Gibran dalam kontestasi pemilu 2024 di mana lebih dari 55 persen jumlah pemilihnya adalah anak muda itu menjadi ancaman bagi pihak lawan.

Muzani menyebut Prabowo-Gibran mulai diserang dengan isu-isu yang menurutnya merugikan.

"Tapi hari-hari ini upaya itu dicurigai, upaya itu disalahpahami, disalah mengerti. Ada yang menuduh menghidupkan Orde Baru. Ada yang menuduh sedang menghidupkan Nepotisme atau KKN. Bahkan meminta pasangan (Prabowo-Gibran) ini mundur saja," jelasnya.

Baca Juga: Gelar Dialog Uji Publik, PP Muhammadiyah Sampaikan Undangan ke 3 Paslon Bacapres-Bacawapres Paparkan Visi-Misi

"Padahal lebih dari 55 persen pemilih di Pemilu 2024 adalah anak muda. Masa kita ajukan cawapres anak muda malah dituduh ini itu. Kami merasa kemenangan Prabowo-Girban sudah di depan mata, sehingga upaya itu dihalangi," sambungnya.

Akan tetapi, hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya.

Muzani menegaskan bahwa cara-cara itu justru akan memperkuat semangat kader, simpatisan, Gerindra dan partai koalisi untuk memenangkan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

"Tapi kami yakin seluruh kader Gerindra, masyarakat dan simpatisan Prabowo-Gibran, bahkan partai-partai Koalisi Indonesia Maju tidak akan gentar menghadapi tuduhan itu karena kita yakin Prabowo-Gibran akan menang di 2024," tegasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI