Suara.com - Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani menyebut ada upaya-upaya yang sistematis untuk mendegradasi dukungan terhadap Prabowo-Gibran. Upaya itu semakin menguat.
Sekretaris Jenderal Partai Gerindra ini sebelumnya mengatakan banyak orang tidak suka terhadap Prabowo-Gibran. Ia berujar kehadiran Gibran dalam kontestasi Pemilu 2024, di mana lebih dari 55 persen jumlah pemilihnya adalah anak muda menjadi ancaman bagi pihak lawan.
"Tapi hari-hari ini upaya itu dicurigai, upaya itu disalahpahami, disalahmengerti. Ada yang menuduh menghidupkan Orde Baru. Ada yang menuduh sedang menghidupkan Nepotisme atau KKN. Bahkan meminta pasangan (Prabowo-Gibran) ini mundur saja," kata Muzani saat menghadiri konsolidasi bersama ribuan kader di Kabupaten Tegal dan Kota Tegal, Kamis (9/11/2023).
"Padahal lebih dari 55 persen pemilih di pemilu 2024 adalah anak muda. Masa kita ajukan cawapres anak muda malah dituduh ini itu. Kami merasa kemenangan Prabowo-Girban sudah di depan mata, sehingga upaya itu dihalangi," sambung Muzani.
Menuru Muzani, cara-cara lawan untuk mendegradasi dukungan ke Prabowo-Gibran justru akan memperkuat semangat kader, simpatisan Gerindra dan partai koalisi untuk memenangkan Prabowo-Gibran pada Pilpres mendatang.
"Tapi kami yakin seluruh kader Gerindra, masyarakat dan simpatisan Prabowo-Gibran, bahkan partai-partai Koalisi Indonesia Maju tidak akan gentar menghadapi tuduhan itu karena kita yakin Prabowo-Gibran akan menang di 2024," kata Muzani.
Banyak Orang Tak Suka
Muzani sebelumnya koar-koar ada banyak yang tidak suka terhadap pasangan Prabowo - Gibran di Pilpres 2024.
Menurutnya, ketidaksukaan sejumlah pihak itu lantaran ketidaksiapan pihak tertentu untuk memberikan ruang terhadap anak muda untuk memimpin Indonesia. Padahal klaimnya, peran pemuda akan lebih signifikan mengingat hampir 60 persen pemilih di Pilpres 2024 adalah anak muda.
Baca Juga: Kapan Gibran dan Bobby Boyongan Gabung Golkar? Airlangga: Nanti akan Indah Pada Waktunya
"Itu sebabnya banyak orang yang tidak suka terhadap pasangan Prabowo-Gibran. Banyak orang yang tidak siap dengan situasi Pemilu 2024 nanti," ujar Muzani melalui keterangannya, Jumat.
"Disepakatinya Mas Gibran sebagai cawapres dari Koalisi Indoensia Maju sebagai bagian dari cara kita menyambut dan memperisapkan Indonesia Emas 2045," kata Muzani
Muzani mengatakan Gibran adalah perwakilan anak muda yang dipersiapkan untuk Indonesia Emas pada usianya nanti yang ke-100 tahun.
"Bahwa generasi muda harus disiapkan (menjadi pemimpin) di 2024, maka kita harus rela untuk itu," kata Muzani.