Suara.com - Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto, tak sanggup menahan air mata ketika membicarakan soal sosok Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Sebabnya, Hasto menganggap PDIP sudah terlalu sayang terhadap Jokowi.
Hal tersebut terjadi ketika Hasto menjadi narasumber pada podcast yang ditayangkan YouTube Akbar Faizal Uncensored.
Awalnya, Akbar Faizal menanyakan luka yang dirasakan PDIP karena manuver-manuver Jokowi saat ini.
"Seberapa luka PDIP?" tanya Akbar Faizal dikutip Suara.com, Jumat (10/11/2023).
Baca Juga: Ada Buktinya, Jubir AMIN Anggap Jokowi jadi Sutradara di Balik Drama Politik yang Terjadi
Hasto tidak langsung menjawab. Secara perlahan, Hasto menceritakan PDIP dan Jokowi yang sudah berjalan bersama selama 23 tahun.
"Ini menjadi kultur partai kami begitu menyayangi pak Jokowi," kata Hasto.
Kemudian, Hasto mengaku tiba-tiba ingat dengan pertemuan dirinya, Jokowi dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri pada 17 Oktober 2014.
Pada pertemuan itu, Jokowi bertanya kepada Megawati soal masukan sebelum dirinya dilantik menjadi presiden periode pertama.
"Ibu, saya tanggal 20 Oktober nanti akan dilantik, apakah ada arahan dari ibu?" ungkap Hasto meniru perkataan Jokowi.
Baca Juga: Gantikan Anwar Usman Ipar Jokowi, Suhartoyo Jadi Ketua MK Baru
Kala itu, Megawati hanya berpesan kepada Jokowi untuk tidak melihat Istana dari sisi terangnya saja. Jokowi diminta Megawati agar bisa melihat Istana dari sisi gelapnya juga.
Jokowi kembali bertanya soal sisi gelap yang dimaksud Megawati. Presiden ke-5 RI tersebut lantas menjelaskan maksud sisi gelap dari Istana ialah candunya soal kekuasaan.
Percakapan itu terjadi sebelum Jokowi memimpin Indonesia hingga dua periode.
Hasto kemudian mengaku, PDIP sudah biasa mengalami rasa sakit. Dirinya menyebut partai berlambang banteng moncong putih sudah biasa digembleng oleh sejarah yang menyakiti hati.
Namun, untuk kali ini, Hasto sampai tidak biasa menahan tangisnya. Air mata jatuh ke pipinya ketika membicarakan Jokowi.
"Tapi sangat sedih... Ibu Mega tuh mengawal Pak Jokowi semua dan kami juga," terangnya.
"Ketika bertemu dengan saya kenapa bisa seperti ini? Saya hanya bisa memberi penjelasan, manusia bisa berubah oleh sisi-sisi gelap kekuasaan," ujarnya.
Meski begitu, Hasto menekankan PDIP enggan terlalu terlarut akan kesedihan. Menurutnya, PDIP tetap mementingkan soal cita-cita bagi bangsa.
Hasto menyinggung, PDIP harus bisa menjaga cita-cita tersebut dari pihak-pihak yang haus akan kekuasaan.
"Tidak boleh yang namanya kekuasaan kemudian diselewengkan hanya karena suatu ambisi."