Selain itu ia berpandangan seolah-olah hasil survei Populi Center terbaru ini ingin menafikan sesuatu yang terjadi nyata di masyarakat berkaitan dengan putusan Mahakamah Konstitusi (MK) hingga putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
"Kemarin keputusan MKMK dan lain lain itu riil terjadi di masyarakat kita rasakan, tapi hasil survei ini tidak mencerminkan itu," kata Eko.
Sementara Wakil Komandan Pemilih Muda TKN Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati, mengatakan survei terbaru ini memang sekadar menjadi gambaran, bukan pegangan.
Ia kemudian menanggapi hasil survei Populi Center berkaitan dengan respons publik terhadap MK. Menurutnya, apa yang tergambar dari survei memang terjadi, setidaknya dialami oleh masyarakat yang ditemui langsung.
Sara mengaku dirinya kerap bertemu langsung dengan masyarakat, tanpa menggunakan embel-embel atau atribut terkait politik. Ia menanyakan langsung seputar pemberitaan terkait MK yang sedang ramai dibicarakan, apakah mereka mengetahui dan mengikuti atau tidak.
"Jujur itu di masyarakat banyak ibu-ibu, emak-emak atau juga anak muda yang sering kali saya ketemu. Tapi kebanyakan dari mereka kalau saya bicara dengan mereka, masyarakat awam memang tidak begitu mengikuti atau menganggap biasa-biasa saja," tutur Sara.
"Saya nggak tahu kalau misalnya nanti di daerahnya bapak-bapak seperti apa tapi saya di sini kebetulan kalau saya ketemu sama mereka biasanya itu," kata Sara.
Menurutnya memang ada perbedaan bagi masyarakat yang berorganisasi mungkin cenderung mengikuti dinamika politik terkini.
"Tapi belum tentu di masyarakat. Jadi saya nggak kaget dengan hasil yang di sini. Saya tidak membenarkan atau tidak tapi memang yang saya dapati seperti itu juga, tapi mungkin itu hanya di wilayah saya, saya nggak tahu di seluruh Indonesia. Nah balik lagi sampel," kata Sara.
Baca Juga: Perlawanan Anwar Usman: Salahi Kode Etik sampai Merasa Difitnah
Survei Populi Center