Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit di Populi Center, Kubu Ganjar dan Anies Pertanyakan Hasil Survei

Kamis, 09 November 2023 | 18:02 WIB
Elektabilitas Prabowo-Gibran Melejit di Populi Center, Kubu Ganjar dan Anies Pertanyakan Hasil Survei
Pasangan capres-cawapres di Pilpres 2024. [Suara.com/Emma]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hasil survei terbaru Populi Center menempatkan elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul signifikan ketimbang Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin. Hasil survei yang berbeda dari yang lain itu kemudian dipertanyakan oleh kedua kubu pasangan capres dan cawapres.

Juru Bicara Tim Nasional Anies-Muhaimin (AMIN), Andi Sinulingga, mempertanyakan mengapa hasil survei Populi Center sangat berbeda dengan hasil dari lembaga survei lain yang belum lama merilis surveinya.

"Pertanyaannya muncul kenapa hasilnya beda sekali," kata Andi menanggapi survei di kantor Populi Center, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).

Andi memahami, beda lembaga survei tentu berbeda dalam merilis hasilnya. Tetapi menjadi pertanyaan berikutnya dari dia adalah terkait survei Populi Center sudah perneh dipersentasikan sebelumnya atau belum.

Baca Juga: Perlawanan Anwar Usman: Salahi Kode Etik sampai Merasa Difitnah

"Survei ini sudah dipresentasikan sebelum ini atau baru ini dipresentasikan atau sudah dipresentasikan sebelum dipresentasikan ke kita. Pertanyaannya muncul, ke siapa ini dipresentasikan survei ini itu menurut saya itu harus disebutkan siapa klien dari survei ini," kata Andi.

Sementara itu perwakilan dari Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud, Eko Kunthadi, juga mempertanyakan.

"Hasil survei ini untuk apa? Karena survei selain dalam tanda kutip seolah-olah memberikan data kepada publik, juga memberikan, mengarahkan persepsi publik untuk satu tujuan," kata Eko di kantor Populi Center.

"Kalau saya baca hasil survei ini tujuannya satu, yang pertama simpel, ada usaha seolah-olah Pilpres ini satu putaran. Ini dilegitimasi oleh hasil survei ini dan dari semua pertanyaan-pertanyaan seperti itu," sambungnya.

Hal lain yang disorot Eko ialah terkait hasil survei terhadap Gibran yang menjadi pendamping Prabowo.

Baca Juga: Mahfud MD Malah Lebih Sepakat Anwar Usman Tak Sampai Dicopot dari Jabatan Hakim MK, Kenapa?

"Yang kedua saya lihat di sini glrofikasi terhadap Gibran luar biasa. Padahal kita tahu hari-hari ini baru kemaren MK kasusnya diramaikan di publik, semua publik tahu dan seolah-olah survei ini ingin mengatakan itu nggak apa apa. Ini yang saya lihat ya," katanya.

Selain itu ia berpandangan seolah-olah hasil survei Populi Center terbaru ini ingin menafikan sesuatu yang terjadi nyata di masyarakat berkaitan dengan putusan Mahakamah Konstitusi (MK) hingga putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).

"Kemarin keputusan MKMK dan lain lain itu riil terjadi di masyarakat kita rasakan, tapi hasil survei ini tidak mencerminkan itu," kata Eko.

Sementara Wakil Komandan Pemilih Muda TKN Prabowo-Gibran, Rahayu Saraswati, mengatakan survei terbaru ini memang sekadar menjadi gambaran, bukan pegangan.

Ia kemudian menanggapi hasil survei Populi Center berkaitan dengan respons publik terhadap MK. Menurutnya, apa yang tergambar dari survei memang terjadi, setidaknya dialami oleh masyarakat yang ditemui langsung.

Sara mengaku dirinya kerap bertemu langsung dengan masyarakat, tanpa menggunakan embel-embel atau atribut terkait politik. Ia menanyakan langsung seputar pemberitaan terkait MK yang sedang ramai dibicarakan, apakah mereka mengetahui dan mengikuti atau tidak.

"Jujur itu di masyarakat banyak ibu-ibu, emak-emak atau juga anak muda yang sering kali saya ketemu. Tapi kebanyakan dari mereka kalau saya bicara dengan mereka, masyarakat awam memang tidak begitu mengikuti atau menganggap biasa-biasa saja," tutur Sara.

"Saya nggak tahu kalau misalnya nanti di daerahnya bapak-bapak seperti apa tapi saya di sini kebetulan kalau saya ketemu sama mereka biasanya itu," kata Sara.

Menurutnya memang ada perbedaan bagi masyarakat yang berorganisasi mungkin cenderung mengikuti dinamika politik terkini.

"Tapi belum tentu di masyarakat. Jadi saya nggak kaget dengan hasil yang di sini. Saya tidak membenarkan atau tidak tapi memang yang saya dapati seperti itu juga, tapi mungkin itu hanya di wilayah saya, saya nggak tahu di seluruh Indonesia. Nah balik lagi sampel," kata Sara.

Survei Populi Center

Adapun Populi Center turut memotret respons publik berkaitan dengan putusan MK hingga dinasti politik.

Populi menanyakan, apakah responden setuju dengan keputusan MK berkaitan syarat calon wakil presiden ialah berusia 40 tahun atau pernah/sedang menjabat kepala daerah.

Hasilnya, responden yang setuju sebanyak 53,1 persen persen; tidak setuju 34,5 persen; menolak menjawab 12,4 persen.

Populi Center turut menanyakan bagaimana penilaian atau sikap publik tentang dinasti politik yang kini marak dibicarakan.

"Terkait dengan persepsi terhadap dinasti politik, sebesar 62,1 persen masyarakat menyatakan bisa menerima/biasa aja (bisa diterima (15,8 persen, biasa saja 46,3 persen). Sementara yang tidak bisa menerima sebesar 27,4 persen (Kurang bisa diterima 18,2 persen, sangat tidak bisa diterima 9,2 persen)," papar Populi.

Selain itu dalam survei ini elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka melejit, mengalahkan dua pesaingnya.

Hasil survei terbaru Populi Center menempatkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul signifikan ketimbang Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin. (Suara.com/Novian)
Hasil survei terbaru Populi Center menempatkan elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul signifikan ketimbang Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin. (Suara.com/Novian)

Prabowo-Gibran unggul dalam simulasi tiga tokoh calon presiden dengan pertanyaan, jika pemilihan presiden dilakukan hari ini, pasangan mana yang akan anda pilih untuk menjad presiden dan wakil presiden selanjutnya? Hasilnya, sebanyak 43,1 persen memilih Prabowo-Gibran.

"Sebesar 43,1 persen publik memilih pasangan Prabowo-Gibran," kata Manajer Public Opinion Populi Center, Hartanto Rosojati di kantor Populi Center, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).

Sementara itu, pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan kedua dengan elektabilitas 23,0 persen. Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar 22,3 persen.

"Kemudian masyarakat yang belum memutuskan itu sekitar 10 persen dan menolak menjawab itu sekitar 1,6 persen," kata Hartanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI