Suara.com - Juru Bicara Tim Nasional Anies-Muhaimin atau Timnas AMIN, Andi Sinulingga, mengatakan drama yang terjadi di Pilpres 2024 datang dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurutnya, presiden sebagai orang yang paling berkuasa jusru yang berpotensi menjadi sutrada di balik drama yang ada.
"Drama dari banyak politik di seluruh negara itu ya presiden. Kenapa presiden? Karena dia itu orang yang paling berkuasa, yang paling berkuasa lah yang layak yang memungkinkan menjadi sutradara. Nggak mungkin orang yang powerless," kata Andi di kantor Populi Center, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).
Pernyataan Andi sekaligus menanggapi pernyataan Presiden Jokowi yang menilai saat ini terlalu banyak drama hingga adu perasaan, bukan gagasan.
Baca Juga: Keluarga Jokowi Dukung Prabowo, Ganjar Minta Bobby Nasution Kembalikan KTA dan Mundur dari PDIP
Berdasaekan penilaian itu, Ia mengatakan presiden merupakan pihak yang paling layak untuk menjadi sutradara.
"Dan itu terbukti kan banyak buktinya itu bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah ini, ini bahwa Jokowi itu adalah aktor sekaligus sutradara," kata Andi.
Andi menyinggung rekam jejak Jokowi yang dinilai kadang mempermasalhakan suatu hal. Selain itu perkataan dan tindakan Jokowi acapkali dianggap bertolak belakang.
"Pak Jokowi sendiri yang orkestrasi, Pak Jokowi sendiri yang mempermasalahkan. Jadi Pak Jokowi itu sudah terlalu sering, bilang tidak akan impor, impor, macam-macam yang dikatakan dilakukan sebaliknya," ujar Andi.
"Rekam jejak Pak Jokowi banyak sekali itu yang menimbulkan orang nggak percaya lagi. Dan bukti ketidakpercayaan itu adalah aktivis-aktivis PDIP sendiri, dari rumahnya sendiri dan itu disampaikan oleh tokoh tokoh PDIP," kata Andi.
Baca Juga: Resmikan PLTS Terbesar Ketiga Dunia, Jokowi: Mimpi Besar Kita
Jokowi Bicara Drama
Sebelumnya, Jokowi menekankan pentingnya mengedepankan demorkasi yang membangun. Hal ini ia tekankan seiringa dirinya yang melihat pertarungan saat ini lebih mengedepankan perasaan bukan gagasan.
Menurut Jokowi, saat ini lebih mirip seperti sinteron lantaran lebih banyak dramanyanya ketimbang menyajikan adu gagasan.
"Karena saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, sinetron yang kita lihat," kata Jokowi dalam pidatonya di HUT ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023).
Jokowi menegaskan semestinya yang terjadi saat ini sejarusnya pertarungan gagasan dan pertarungan ide.
"Bukan pertarungan perasaan," kata Jokowi.
Jokowi menegaskan apabila yang terjadi adalah pertarungan perasaan maka akan repot.
"Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita. Tidak usah saya teruskan karena nanti ke mana-mana," kata Jokowi.
Jokowi lantas mengingatkan kepada siapapun annti yang menang maupun yang kalah.
"Dan ingat, mulai dari sekarang, yang kita pegang betul nanti jika menang jangan jumawa. Jika kalah juga jangan murka," kata Jokowi.
"Setelah berkompetisi saya setuju tadi Pak Prabowo, bersatu kembali, rukun kembali. Ini adalah pertandingan antaranggota keluarga sendiri, antarsesama anak bangsayang sama sama ingin membangun negara kita Indonesia," sambungnya.