Suara.com - Tim Kampanye Nasional (TKN) kubu Prabowo-Gibran sudah diumumkan. Hal ini disampaikan oleh Sekretaris Umum TKN, Nusron Wahid, di Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Senin, 6 November 2023. Di antara nama-nama yang diumumkan tersebut terdapat deretan pengusaha konglomerat di balik kubu Prabowo-Gibran.
Meski sudah diumumkan, masih terbuka peluang nama-nama yang akan masuk ke dalam struktur TKN akan terus bertambah. Berdasarkan apa yang sudah diumumkan, deretan pengusaha konglomerat di balik kubu Prabowo-Gibran itu antara lain:
1. Aburizal Bakrie, Grup Bakrie
Aburizal Bakrie berposisi sebagai dewan pembina di dalam Tim Kampanye Nasional (TKN). Pernah menjabat sebagai Ketua Umum Partai Golkar, Aburizal Bakrie mewarisi bisnis keluarga dari orang tuanya yang aktif di berbagai sektor, termasuk batubara. Ia juga pernah menjabat sebagai Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat dalam Kabinet Indonesia Bersatu. Selain itu, ia juga menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Perekonomian dalam kabinet yang sama di tahun 2005.
Baca Juga: Kekuatan Akar Rumput di Balik Kokohnya Prabowo - Gibran
2. Hatta Rajasa
Politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN), Hatta Rajasa merupakan pebisnis Migas dan Batu Bara. Ia pernah menjabat sebagai Ketua Umum PAN dan pada masa pemerintahan SBY, Hatta Rajasa menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara, Menteri Perhubungan, dan Menristek.
3. Hashim Djojohadikusumo
Berperan seabgai ketua dewan pengarah Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran, Hashim Djojohadikusumo merupakan pengusaha pemilik Arsari Grup. Usahanya mencakup sektor agro seperti perkebunan, energi, pertambangan dan bisnis-bisnis lain berbasiskan sumber daya alam.
4. Pandu Satria Sjahrir
Baca Juga: Prabowo Subianto: Hey Elite-elite, Rakyat Sudah Pintar, Nggak Bisa Kamu Tipu-tipu Lagi
Berposisi sebagai wakil Bendahara dalam Tim Kampanye Nasional, Pandu merupakan pebisnis energi. Ia juga merupakan Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Batu Bara Indonesia (APBI) dan menjabat sebagai Ketua Umum Asosiasi Financial Technology (AFTECH) yang menaungi bisnis pinjaman online. Di samping itu ia juga merupakan salah satu direktur dari TBS Energi dan mendirikan perusahaan kendaraan listrik electrum yang bekerjasama dengan gojek.
5. Putri K. Wardhani
Berposisi sebagai Dewan Penasihat, Putri K. Wardhani merupakan Komisaris Utama perusahaan Kosmetik Nasional, Mustika Ratu. Putri juga merupakan anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 2019.
6. Erwin Aksa
Erwin Aksa adalah komisaris utama Bosowa Grup yang sudah berdiri selama 50 tahun. Saat ini bisnsi Bosowa Grup sudah meluas ke bisnis properti, otomotif, energi, dan juga ke sektor pendidikan. Sebelumnya, Bowosa juga menjadi pemegang saham pengendali Bank Bukopin sebelum diambil alih oleh KB Kookmin Bank asal Korea Selatan.
Erwin Aksa sendiri pernah menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) bidang Konstruksi dan Infrastruktur periode 2015-2020. Selain itu juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Inodnesia (BPP HIPMI) periode 2008-2011. Saat ini, ia menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Bidang Penggalanga Strategis di DPP Partai Golongan Karya (Golkar).
7. Theo Sambuaga
Berposisi sebagai Dewan Penasehat, Theo Sambuaga merupakan Presiden Komisaris perusahaan-perusahaan yang bernaung di bawah Lippo Group, seperti Lippo Cikarang, Multipolar, dan Matahari Putra Prima.
8. Totok Lusida
Berposisi sebagai Dewan Pakar dari Partai Solidaritas Indonesia, Totok Lusida merupakan pebisnis properti dan mejabat sebagai Ketua Umum Real Estate Indonesia (REI). Bisnis properti ditangannya dijalankan melalui sejumlah perusahaan seperti PT. Lusida Graha Makmur, PT Lusida Jaya Makmur, PT. Lusida Mitra Makmur, PT. Bangun Mitra Persada, dan sejumlah perusahaan lain.
9. Wishnu Wardana
Wishnu Wardana merupakan Presiden Direktur / CEO PT. Indika Energy tbk (INDY). Sejak tahun 2004, ia mendirikan Teladan Resources di bawah naungan PT. Teladan Prima Agro tbk, yang fokus bisnisnya adalah perkebunan sawit.
Ia juga merupakan pimpinan manajemen PT. Indika Energy tahun 2007-2017 dan menduduki posisi sebagai Komisaris Utama tahun 2016-2017, dan Direktur Utama tahun 2014-2016.
Demikian itu deretan pengusaha konglomerat di balik kubu Prabowo-Gibran.
Kontributor : Mutaya Saroh