Suara.com - Analis politik sekaligus Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai, kemungkinan PDI Perjuangan (PDIP) sudah tidak lagi menguntungkan bagi Presiden RI Jokowi dan keluarganya.
Hal itu ditandai dengan sikap Bobby Nasution yang memilih mendukung Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.
"Bagi saya, ke luarnya keluarga (Jokowi) dari PDIP harus diletakkan dalam konteks bahwa berpolitik itu ukurannya untung rugi. Mungkin bagi keluarga presiden, PDIP tak lagi menguntungkan secara karir politik ke depan," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Kamis (9/11/2023).
"Makanya mencoba peruntungan baru. Sekali pun harus berlawanan dengan arus besar protes publik," sambungnya.
![Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution, dan Kaesang Pangarep .[Instagram/kaesangp]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/09/26/32152-gibran-rakabuming-raka-bobby-nasution-dan-kaesang-pangarep.jpg)
Ia mengatakan, seorang politisi pasti berpikirnya untung dan rugi. Untuk itu, politisi akan meninggalkan hal yang dianggap sudah tidak menguntungkan lagi.
"Politisi itu berfikirnya untung rugi dalam politik. Akan meninggalkan sesuatu tak menguntungkan dan akan mengkapitalisasi sesuatu yang menguntungkan seakalipun itu berlawanan dengan arus," tuturnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, fenomena politisi pindah partai merupakan hal yang biasa terjadi. Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution dianggap sebagai puncak gunung es.
"Gibran dan Bobby yang tak lagi bersama PDIP adalah puncak gunung es betapa party ID (identitas kepartaian) kita rendah. Ke luar partai semacam ini perkara biasa di politik kita, yang menjadi ramai itu karena terjadi pada keluarga presiden," tuturnya.
Bobby Resmi Dukung Prabowo-Gibran
Baca Juga: Hasto PDIP Bantah Politik Drakor Yang Dibilang Jokowi: Bukan Drama Korea, Tapi...
Ketua Umum Barisan Pengusaha Pejuang, Bobby Nasution mendeklarasikan dukungan untuk pasangan capres dan cawapres Prabowo-Gibran. Deklarasi dukungan itu dihadiri langsung Prabowo Subianto di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Rabu (8/11).