Sentil Deddy Sitorus yang Ledek Jokowi, Jarnas 98: Isi Dompet OK, Isi Kepala KO

Kamis, 09 November 2023 | 05:15 WIB
Sentil Deddy Sitorus yang Ledek Jokowi, Jarnas 98: Isi Dompet OK, Isi Kepala KO
Anggota Komisi VI DPR RI dari Fraksi PDIP Deddy Sitorus ditemui di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (1/7/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Jaringan Nasional (Jarnas) 98, Sangap Surbakti pasang badan untuk Presiden Joko Widodo atau Jokowi yang disentil politisi PDIP, Deddy Yevry Sitorus. Ia menilai pernyataan Deddy tak mencerminkan anggota DPR RI yang baik.

Deddy diketahui menyebut pesan persatuan yang disampaikan Jokowi merupakan hal yang garing, normatif dan tidak substansial.

Menurut Sangap, penafsiran Deddy itu mencerminkan pengetahuannya soal persatuan masih minim. Hal ini disebutnya berbanding terbalik ketimbang isi dompetnya sebagai Anggota DPR RI.

"Deddy ini anggota dewan, toh. Sebagai anggota dewan, isi dompetnya pasti OK. Tapi, isi kepalanya, KO," ujar Sangap kepada wartawan, Rabu (8/11/2023).

Baca Juga: Prabowo Subianto: Hey Elite-elite, Rakyat Sudah Pintar, Nggak Bisa Kamu Tipu-tipu Lagi

Menurut Sangap, Deddy seharusnya lebih dulu mengetahui konteks pernyataan Jokowi itu untuk memperoleh pemahaman yang komprehensif.

Ketua Panitia Mubes Aktivis 98 Sangap Surbakti dan sejumlah perwakilan aktivis menyampaikan keterangan mendukung Prabowo Subianto, Rabu (11/10/2023). [Dok Mubes 98]
Ketua Panitia Mubes Aktivis 98 Sangap Surbakti dan sejumlah perwakilan aktivis menyampaikan keterangan mendukung Prabowo Subianto, Rabu (11/10/2023). [Dok Mubes 98]

Pesan Jokowi yang mengajak semua pihak kembali bersatu dan rukun kembali saat menghadiri hari jadi ke-59 Partai Golkar dianggapnya sangat substansial.

"Pernyataan Pak Jokowi itu memang normatif tapi sangat substansial. Normatif karena memang disampaikan sebagai Presiden di depan kader Partai Golkar. Meski bukan lembaga pemerintahan, suka tidak suka, dari partailah lahir pemimpin tertinggi (Presiden-red) di Republik ini," tutur Sangap.

Terlebih lagi perpecahan bangsa sangat rentan terjadi saat momen Pemilihan Presiden (Pilpres). Jokowi disebutnya mengingatkan agar tak ada pihak yang sakit hati atas hasil Pemilu.

"Pernyataan itu juga sangat substansial dong. Mengingat 2024 itu ada kompetisi Pilpres, pasti ada yang menang dan ada yang kalah. Jangan sampai sakit hati berlarut-larut alhasil membangun negeri kita ini tersendat," katanya.

Baca Juga: Anwar Usman Merasa Difitnah Bawa Dalil Agama untuk Kepentingan Tertentu

'Itu yang harus dipahami si Deddy itu, jangan asbun (asal bunyi) lah. Kasihan dirinya dan partainya," tambahnya memungkasi.

Ucapan Jokowi

Sebelumnya, Jokowi mengingatkan kepada siapa pun nanti pasangan capres dan cawapres yang menang atau kalah agar tidak jumawa, bahkan sampai murka.

Hal itu disampaikan Jokowi dalam pidatonya di HUT ke-59 Partai Golkar.

"Dan ingat, mulai dari sekarang, yang kita pegang betul nanti jika menang jangan jumawa. Jika kalah juga jangan murka," kata Jokowi di kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023).

Ia bahkan menyarankan agar para peserta pilpres yang bertarung untuk dapat bersatu kembali setelah selesai pertarungan.

"Setelah berkompetisi saya setuju tadi Pak Prabowo, bersatu kembali, rukun kembali," ujar Jokowi.

"Ini adalah pertandingan antaranggota keluarga sendiri, antar sesama anak bangsa yang sama sama ingin membangun negara kita Indonesia," sambungnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI