Suara.com - Bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan berencana ingin membangun House of Indonesia atau rumah untuk pusat kebudayaan Indonesia di setiap kota-kota besar dunia.
Anies awalnya berbicara mengenai investasi di bidang kebudayaan memberikan efek jangka panjang. Salah satu yang ingin ia wujudkan ialah membangun House of Indonesia.
"Begitu kita investasi di bidang kebudayaan maka kita akan nanti bisa muncul dimana-dimana. Saya membayangkan, bahwa kita harus punya House of Indonesia, di kota-kota besar di dunia," kata Anies di acara Central For Strategic and International Studies atau CSIS di kawasan Jakarta Pusat, Rabu (8/11/2023).
Anies mengatakan rencananya House of Indonesia akan dijadikan sebagai pusat kebudayaan Indonesia yang ada di luar negeri.
Baca Juga: Anies Respons Putusan MKMK Yang Copot Anwar Usman Dari Ketua MK: Sudah Berdasarkan Fakta Objektif
"Di situ menjadi pusat kebudayaan. Bukan embassy, kalau embassy tugasnya, tugas diplomacy. Tapi House of Indonesia itu adalah rumah budaya, rumah seni," ujarnya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu menyinggung terkait adanya pusat kebudayaan negara asing di Indonesia. Di sisi lain, belum ada pusat kebudayaan Indonesia di negara lain.
Anies kemudian berbicara jika harga rumah di negara lain untuk dijadikan House of Indonesia justru lebih rumah, dibandingkan dengan harga rumah di pusat Ibu Kota.
"Kalau dihitung Pak buat negara, beli rumah satu di Menteng, sama rumah di Frankfurt, lebih mahal di menteng, coba aja dicek harganya, lebih mahal," ucap Anies.
Lebih lanjut, Anies mengatakan investasi kebudayaan merupakan salah satu potensi yang dimiliki oleh Indonesia.
Baca Juga: Anies Soroti Ketimpangan Hingga Penganguran yang Belum Ditangani
"Kita kemudian punya sebuah space di mana kegiatan kebudayaan kita itu terepresentatif di mana mana, kami masih melihat kekuatan budaya kita," imbuhnya.