Tak Kaget Lihat Bobby Nasution Pilih Dukung Prabowo-Gibran, Golkar: Dia Punya Kedekatan Khusus

Selasa, 07 November 2023 | 15:42 WIB
Tak Kaget Lihat Bobby Nasution Pilih Dukung Prabowo-Gibran, Golkar: Dia Punya Kedekatan Khusus
Ketua DPP Partai Golkar Ace Hasan Syadzily ditemui di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (12/4/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP Partai Golkar, Ace Hasan Syadzily, menilai, sangat wajar apabila Wali Kota Medan yang juga kader PDIP Bobby Nasution memilih mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Menurutnya, itu itu bisa saja terjadi karena Bobby dianggap miliki kedekatan.

"Kalau Pak Bobby memberikan dukungan terhadap Prabowo-Gibran saya kira, ya, sesuatu yang wajar saja, ya, karena bagaimanapun beliau adalah punya kedekatan khusus dengan Prabowo dan mas Gibran," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (7/11/2023).

Sebelumnya, Bobby dikabarkan tengah galau. Sebab, meskipun ingin mendukung Prabowo-Gibran, suami dari Kahiyang Ayu itu tak mau meninggalkan PDIP.

Golkar, kata Ace, membuka pintu lebar bagi Bobby apabila sudah memutuskan untuk angkat kaki dari PDIP.

Baca Juga: Arief Rosyid Hasan Mundur dari Komisaris BSI Usai Ditunjuk Komandan Pemilih Muda Prabowo-Gibran

"Tentu pasangan Prabowo-Gibran sangat terbuka untuk mendapatkan dukungan dari siapapun, apalagi dukungan tersebut muncul dari pak Bobby Nasution, ya, yang juga Wali Kota Medan," tuturnya.

Wali Kota Medan Bobby Nasution memberi salam dari dalam mobil usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (6/11/2023). Pertemuan Bobby Nasution dengan Komarudin Watubun tersebut terkait dukungan Wali Kota Medan kepada pasangan Prabowo - Gibran dalam kontestasi pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.
Wali Kota Medan Bobby Nasution memberi salam dari dalam mobil usai melakukan pertemuan tertutup dengan Ketua Bidang Kehormatan DPP PDI Perjuangan Komarudin Watubun di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin (6/11/2023). Pertemuan Bobby Nasution dengan Komarudin Watubun tersebut terkait dukungan Wali Kota Medan kepada pasangan Prabowo - Gibran dalam kontestasi pada Pilpres 2024. ANTARA FOTO/Galih Pradipta/tom.

Kendati begitu, Ace mengaku pihaknya enggan mencampuri urusan Bobby dengan partainya yakni PDIP. Menurutnya, keputusan itu dikembalikan kepada pilihan Bobby sendiri.

"Nah, soal PDIP sendiri tentu kami tidak mau ikut campur urusan internal PDIP, dan itu saya kira dikembalikan kepada Bang Bobby karena setiap konsekuensi dari pilihan politik tentu ada konsekuensinya termasuk soal kemungkinan resiko politik yang dihadapi oleh siapa pun kalau memang sudah melakukan, sudah memilih pilihan politik," terangnya.

Sikap Bobby

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun, memberikan ultimatum kepada Bobby yang menyatakan ingin mendukung pasangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024.

Baca Juga: Bobby Ancang-ancang Kembalikan KTA Seperti Gibran, Analis: Kekeliruan Jokowi hingga Runtuhkan Wibawa PDIP

Saat menemui petinggi PDIP, Bobby sempat meminta izin untuk bermain dua kaki. Namun permintaan Bobby langsung ditolak PDIP.

Komarudin lantas meminta Bobby mengembalikan Kartu Tanda Anggota (KTA) PDIP jika ngotot tetap mendukung Prabowo-Gibran.

"'Berapa hari ini silahkan pikir baik-baik', lalu kembalikan KTA, partai, sebagai pengunduran diri di DPC PDI perjuangan kota Medan," kata Komarudin usai panggil Bobby di Kantor DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023).

Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023). (Suara.com/Bagaskara)
Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Kehormatan, Komarudin Watubun di Kantor DPP PDIP, Jakarta Pusat, Senin (6/11/2023). (Suara.com/Bagaskara)

Di sisi lain, Komar mengaku mengerti perasaan Bobby yang dilematis dalam posisinya kekinian. Namun, ia menegaskan, jika PDIP punya aturan seluruh kader tak boleh main dua kaki.

"Saya mengerti lah perasaan dia, dia sampaikan 'harus saya ini kan bagaimanapun saya besar seperti hari ini karena seluruh kekuatan PDI perjuangan dikerahkan waktu saya mencalonkan diri jadi wali kota Medan'. Termasuk ada masalah masalah pribadi yang kita waktu itu ya sudah bagaimana kita menjaga dia harus jadi Wali Kota," tuturnya.

"Kita mengerti perasaan itu makanya tadi saya sampaikan, oke, kalau begitu, 'kamu tetap harus memilih salah satu, gak bisa main dua kaki'," sambungnya.

Menurutnya, Bobby sebagai seorang pemimpin harus menentukan pilihannya bergabung dengan Prabowo-Gibran atau tetap bertahan di PDIP mendukung Ganjar-Mahfud.

"'Tapi dari partai ini sehingga saya bisa jadi begini. Ya tapi kan harus ada pilihan, apalagi kan pemimpin itu harus menentukan pilihan, tidak bisa mau ambil semua kan?'," tuturnya.

Untuk itu, Komar mempersilakan Bobby keluar dari PDIP untuk segera mengembalikan KTA-nya.

"Ya,silakan kau pergi beberapa hari ini, ya, lalu kembalikan KTA, PDI Perjuangan, sebagai tanda pengunduran diri dari PDI Perjuangan."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI