Bobby Ancang-ancang Kembalikan KTA Seperti Gibran, Analis: Kekeliruan Jokowi hingga Runtuhkan Wibawa PDIP

Selasa, 07 November 2023 | 12:48 WIB
Bobby Ancang-ancang Kembalikan KTA Seperti Gibran, Analis: Kekeliruan Jokowi hingga Runtuhkan Wibawa PDIP
Gibran Rakabuming Raka, Bobby Nasution, dan Kaesang Pangarep .[Instagram/kaesangp]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Analis politik yang juga Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menilai, bukan hal mengejutkan jika Wali Kota Medan Bobby Nasution menyatakan mendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024.

Sebabnya, Bobby dinilai merupakan politisi yang berkarir secara instan, sehingga memang loyalitasnya berbeda dari kader PDIP sungguhan.

"Bergabungnya Bobby Nasution bukan hal mengejutkan, bagaimana pun dia berkarir politik secara instan, sehingga tidak mengenal loyalitas dan dedikasi, tentu berbeda dengan kader sungguhan PDIP," kata Dedi saat dihubungi, Selasa (7/11/2023).

Dedi justru menilai, jika tidak ada yang keliru dengan PDIP dengan ditinggal kadernya yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution.

"Tidak ada yang keliru dengan PDIP, sebagai organisasi politik sudah sepatutnya ia menguasai kader dan menertibkan semuanya, kepatuhan kader diperlukan untuk menunjang kekuatan partai," tuturnya.

Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin beserta capres Ganjar Pranowo saat tiba di arena Rakernas IV kawasan Jiexpo Kemayoran. [DOK DPP PDIP]
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri bersama Presiden Jokowi dan Wapres Ma'ruf Amin beserta capres Ganjar Pranowo saat tiba di arena Rakernas IV kawasan Jiexpo Kemayoran. [DOK DPP PDIP]

Menurutnya, yang keliru adalah Presiden Jokowi yang diakhir masa jabatannya di periode ke dua ini terlalu vulgar menunjukkan sikap oportunisnya.

"Kekeliruan ada pada Jokowi, yang secara vulgar menunjukkan sikap oportunisnya, meskipun politisi memang terlalu akrab dengan oportunis, tetapi Jokowi menunjukkan sikap terbuka dan itu jelas meruntuhkan wibawa partai," ujarnya.

Ia menilai, Jokowi adalah fenomena baru politisi, meninggalkan partai saat berada di puncak dan dalam rangka mempertahankan kekuasaan pribadi, bukan partai, di mana sikap yang seharusnya penuh basa-basi tidak lagi ada pada diri Jokowi.

"Gerindra, ada baiknya waspada, jangan sampai mereka alami nasib serupa dengan PDIP, bahkan bisa lebih buruk, misalnya di kemudian hari Prabowo menyerahkam Gerindra ke Jokowi," pungkasnya.

Baca Juga: MKMK Akan Bacakan Putusan, Nasib Paman Gibran Ditentukan Sore Nanti

Sikap Bobby

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI