Berpotensi Disalip Ganjar-Mahfud, Elektabilitas Prabowo-Gibran Malah Merosot Pasca Putusan MK

Selasa, 07 November 2023 | 08:34 WIB
Berpotensi Disalip Ganjar-Mahfud, Elektabilitas Prabowo-Gibran Malah Merosot Pasca Putusan MK
Bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming naik mobil Maung menjelang mendaftarkan diri sebagai peserta Pilpres 2024 ke kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023). (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Charta Politika Indonesia merilis survei terkait elektabilitas calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) bertajuk 'Peta Elektoral Pasca Putusan MK dan Pendaftaran Capres-Cawapres'.

Berdasar hasil survei dalam simulasi head to head, elektabilitas pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka bersaing ketat dengan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya mengungkap Ganjar-Mahfud memperoleh elektabilitas sebesar 40,6 persen menempel ketat Prabowo-Gibran yang memperoleh elektabilitas sebesar 43,5 persen.

"Prabowo-Gibran dengan Ganjar-Mahfud ada di angka 43,5 persen melawan 40,6 persen. Jadi selisih 2,9 persen," kata Yunarto dikutip dari akun YouTube Charta Politika Indonesia, Selasa (7/11/2023).

Baca Juga: Pembangunan Era Jokowi Diklaim Berdampak Positif Hingga 75 Persen, Airlangga: Bisa Dilanjutkan Prabowo-Gibran

Jika melihat tren elektabilitas Prabowo-Gibran yang mengalami penurunan, kata Yunarto, Ganjar-Mahfud memiliki peluang atau potensi menyalip.

Yunarto mengungkap penurunan elektabilitas Prabowo-Gibran tersebut terjadi pasca adanya putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait batas usia capres-cawapres yang meloloskan Gibran bisa mendaftar ke KPU RI.

"Ada kecenderungan di tiga nama tidak banyak berubah, tapi penurunan cukup tajam terhadap Pak Prabowo itu terjadi ketika simulasi dua nama," ungkap Yunarto.

Hasil survei Charta Politika Indonesia menunjukkan adanya penurunan elektabilitas capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pasca putusan MK soal batas usia capres-cawapres. [tangkap layar]
Hasil survei Charta Politika Indonesia menunjukkan adanya penurunan elektabilitas capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka pasca putusan MK soal batas usia capres-cawapres. [tangkap layar]

Yunarto lantas merincikan berdasar hasil survei sebelumnya yang digelar pada 13-17 Oktober 2023 elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 46 persen. Kemudian terjadi penurunan sekitar 2,5 persen pada survei terbaru yang dilakukan 26-31 Oktober 2023.

"Mungkin masih memaafkan Pak Prabowo jadi menteri, Pak Prabowo diendorse oleh Pak Jokowi. Tapi ketika menggandeng anaknya kena dengan isu politik dinasti dan lain-lain itu kemudian kalau kita lihat di sini potensi bahkan sudah menjadi beban elektoral buat Pak Prabowo," jelas Yunarto.

Baca Juga: Prabowo Puji-puji Jokowi di HUT Golkar: Saya Banyak Belajar Dari Bapak

Di sisi lain tren elektabilitas Ganjar-Mahfud justru mengalami peningkatan. Pada survei sebelumnya Yunarto menyebut elektabilitas Ganjar-Mahfud hanya sebesar 39,5 persen dan meningkat menjadi 40,6 persen pada 26-31 Oktober 2023.

"Semakin isu dari mahkamah keluarga, politik dinasti ini masuk ke dalam alam pikiran masyarakat dan kemudian sentimennya masih tetap negatif, saya pikir itu yang akan menjadi penghalang Pak Prabowo untuk unggul baik di simulasi tiga nama ataupun dua nama," pungkas Yunarto.

Survei ini dilakukan secara nasional pada periode 26 hingga 31 Oktober melalui wawancara tatap muka secara langsung dengan menggunakan kuesioner terstruktur.

Jumlah sampel yang digunakan dalam survei ini sebanyak 2.400 responden yang tersebar secara proporsional di 38 provinsi.

Adapun metode yang digunakan ialah multistage random sampling dengan margin of error kurang lebih 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI