kotak suara

Jokowi Singgung Situasi Politik Terkini: Terlalu Banyak Drama Gegara Pertarungan Perasaan

Erick Tanjung | Novian Ardiansyah
Jokowi Singgung Situasi Politik Terkini: Terlalu Banyak Drama Gegara Pertarungan Perasaan
Presiden Joko Widodo atau Jokowi bersama tiga bakal capres di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (30/10/2023). (Instagram/@jokowi)

"Karena saya melihat akhir-akhir ini, yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya," ujar Jokowi.

Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menekankan pentingnya mengedepankan demorkasi yang membangun. Hal itu ia tekankan melihat pertarungan politik dewasa ini yang lebih mengedepankan perasaan bukan gagasan.

Menurut Jokowi, saat ini lebih mirip seperti sinteron lantaran lebih banyak dramanyanya ketimbang menyajikan adu gagasan.

"Karena saya melihat akhir-akhir ini, yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya. Sinetron yang kita lihat," kata Jokowi dalam pidatonya di HUT ke-59 Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Senin (6/11/2023).

Jokowi menegaskan semestinya yang terjadi saat ini sejarusnya pertarungan gagasan dan pertarungan ide.

Baca Juga: Jokowi Siapkan Takjil di Depan Rumah, Sajian Kurma Istimewa Jadi Sorotan

"Bukan pertarungan perasaan," ujar Jokowi.

Jokowi menegaskan apabila yang terjadi adalah pertarungan perasaan maka akan repot.

"Kalau yang terjadi pertarungan perasaan, repot semua kita. Tidak usah saya teruskan karena nanti ke mana-mana," kata dia.

Jokowi lantas mengingatkan kepada siapapun annti yang menang maupun yang kalah.

"Dan ingat, mulai dari sekarang, yang kita pegang betul nanti jika menang jangan jumawa. Jika kalah juga jangan murka," tutur Jokowi.

Baca Juga: Amien Rais Merasa Tertipu 10 Tahun, Serukan Adili Jokowi Hingga Sebut Rezim Maling

"Setelah berkompetisi saya setuju tadi Pak Prabowo, bersatu kembali, rukun kembali. Ini adalah pertandingan antaranggota keluarga sendiri, antarsesama anak bangsayang sama sama ingin membangun negara kita Indonesia," sambungnya.