Suara.com - Lembaga survei Charta Politika menemukan fakta terbaru terkait elektabilitas Prabowo Subianto yang mengalami penurunan. Usai mengumumkan cawapres pendampingnya, suara dukungan Prabowo justru cenderung merosot.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, penurunan elektabilitas Prabowo ini mulai terjadi setelah putusan MK terkait batas usia capres dan cawapres dan juga momen pendaftaran capres dan cawapres dilakukan.
Sikap Prabowo menggandeng anak sulung Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka justru membuat kepercayaan masyarakat menurut.
Masyarakat menilai Prabowo dan Gibran sebagai pasangan dinasti politik yang siap meruntuhkan nilai-nilai demokrasi.
Baca Juga: Dua Mahasiswa Gugat Putusan MK, Minta KPU Diskualifikasi Prabowo-Gibran
"49,9 persen responden setuju hal itu merupakan penyalahgunaan wewenang untuk memudahkan putra Presiden Jokowi menjadi calon Wakil Presiden," kata Yunarto, Senin (6/11/2023).
Charta Politika juga melihat, sebagian besar masyarakat menolak putusan MK soal batas usia capres dan cawapres yang ditetapkan oleh ipar Jokowi, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman.
"Sebanyak 59.3 persen responden menyatakan tidak setuju dengan praktik politik dinasti," ungkapnya.
Dalam hasil simulasi tiga pasangan capres dan cawapres, pasangan Ganjar-Mahfud sukses menduduki posisi teratas mengalahkan Prabowo-Gibran.
Ganjar-Mahfud mendapatkan suara sebanyak 36,8 persen. Di bawahnya ada Prabowo-Gibran dengan perolehan suara beda tipis yakni 34,7 persen. Di posisi paling akhir adalah Anies-Cak Imin yang mendapatkan dukungan 24,3 persen. lalu sebanyak 4,3 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.
Baca Juga: Koalisi Indonesia Maju Umumkan Susunan TKN Prabowo-Gibran Siang Ini
Survei ini digelar sejak tanggal 26 sampai 31 Oktober 2023 dengan melibatkan sebanyak 2.400 responden yang tersebar di 38 provinsi. Survei dilakukan dengan memilih responden secara acak atau multi stage random sampling.
Metode survei ini dilakukan dengan cara wawancara tatap muka. Margin of error survei sebesar +/- 2 persen dengan tingkat kepercayaan survei sebesar 95 persen.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.