Suara.com - Langkah politik yang diambil oleh Wali Kota Solo, GIbran Rakabuming Raka kini menjadi sorotan publik. Usai dicalonkan sebagai cawapres mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres tahun 2024, kini Gibran dikabarkan resmi "hengkang" dari PDIP.
Hal ini terungkap usai Gibran mengembalikan kartu tanda anggota (KTA) miliknya ke pihak DPC PDIP Solo. Tak hanya itu, Gibran kini juga diisukan akan segera masuk ke partai yang baru.
Lalu, seperti apa jejak politik Gibran sejak awal memutuskan untuk menjadi politikus? Simak inilah penjelasan selengkapnya.
Daftar jadi kader PDIP
Baca Juga: Koalisi Indonesia Maju Yakin Putusan MKMK Besok Tak Bakal Gagalkan Gibran Jadi Cawapres
Putra sulung Presiden Jokowi ini sempat mengaku dirinya tidak tertarik masuk ke dunia politik. Pernyataan itu dikatakan Gibran saat sang ayah baru dilantik sebagai Presiden RI periode 2014-2019.
Namun pada September 2019, Gibran tiba-tiba mendaftarkan dirinya sebagai kader PDIP, partai yang sama dengan sang ayah melalui DPC Manahan Solo.
Saat itu, Gibran mengaku dirinya memang sudah mempersiapkan diri untuk masuk ke politik, setelah bertahun tahun berprofesi sebagai pengusaha di bidang kuliner.
Terpilih jadi Wali Kota Solo
Jejak politik Gibran boleh dikatakan cukup mulus. Tak hanya mendaftarkan diri sebagai kader PDIP, Gibran juga mencalonkan diri sebagai calon Wali Kota Solo dalam Pilkada 2020 lalu bersama sang wakil, Achmad Poernomo.
Baca Juga: Dua Mahasiswa Gugat Putusan MK, Minta KPU Diskualifikasi Prabowo-Gibran
Baru pertama kali terjun ke dunia politik, Gibran berhasil memenangkan suara rakyat dan menjadi Wali Kota Solo terpilih periode 2021-2026. Ia pun resmi dilantik sebagai Wali Kota Solo pada 26 Februari 2021 lalu.
Maju jadi cawapres
Lagi-lagi, karier politik Gibran makin bersinar. Baru dua tahun menjabat sebagai Wali Kota Solo, Gibran akhirnya diusung sebagai bakal calon wakil presiden (bacawapres) mendampingi bakal capres Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Meskipun sempat mengelak saat isu pencalonan dirinya yang mencuat beberapa bulan lalu, Gibran akhirnya mengakui dirinya siap mendampingi Prabowo dalam Pemilu 2024.
Putuskan hengkang dari PDIP
Namun, langkah politik Gibran untuk menjadi cawapres Prabowo ini menimbulkan kontroversi. Pasalnya, Gibran yang notabene masih terdaftar sebagai kader aktif PDIP dianggap tidak tegak lurus.
Ini setelah PDIP mengusung pasangan Ganjar Pranowo dan Mahfud MD sebagai capres-cawapres 2024. Hal ini pun membuat Gibran dikecam banyak kader PDIP.
Setelah melewati berbagai tahapan dalam pencalonan wapres di KPU Pusat, Gibran akhirnya memutuskan untuk hengkang dari PDIP. Ia mengembalikan KTA miliknya sebagai tanda lepasnya dari partai tersebut.
Diisukan masuk Golkar
Pasca hengkang dari PDIP, Gibran kini diisukan akan segera bergabung dengan Partai Golongan Karya (Golkar).
Ketua DPP Partai Golkar Dave Laksono mengaku status Gibran akan segera diumumkan dalam acara HUT Golkar yang akan digelar pada Senin (6/11/2023) hari ini.
Kontributor : Dea Nabila