Suara.com - Status putra Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal Cawapres pendamping Prabowo Subianto tengah 'digoyang'. Wali Kota Solo itu terancam gagal maju di Pilpres 2024, lantaran hakim Mahkamah Konstitusi tengah diusut atas laporan dugaan pelanggaran etik.
Laporan pelanggaran etik itu menyoal putusan MK terkait batas usia capres-cawapres. Di mana Gibran berhasil lolos sebagai bakal cawapres setelah MK meloloskan gugatan syarat usia capres-cawapres 40 tahun atau sudah pernah/menjabat sebagai kepala daerah.
Banyak pakar hukum tata negara maupun sejumlah pihak, meski putusan MK mengikat, namun bisa dibatalkan apabila Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) memutuskan hakim konstitusi melanggar kode etik.
Keputusan MKMK sendiri dijadwalkan akan diumumkan pada 7 November 2023 atau sehari jelang batas waktu penyerahan nama capres-cawapres pengganti ke KPU yakni pada tanggal 8 November 2023.
Baca Juga: Elektabilitas 3 Capres-Cawapres Versi 3 Survei Berbeda, Siapa yang Unggul?
Hasil Survei Tetap Nendang
Meski Gibran terancam gagal, nyatanya sejumlah hasil survei menempatkan pasangan Prabowo-Gibran selalu di atas dua pasangan lain, Ganjar-Mahfud Md dan Anies-Muhaimin.
Terkini ada survei dari PatraData, dalam surveinya menyatakan Prabowo unggul dari Ganjar dan Anies.
Lembaga survei PatraData Research Consulting merilis temuannya terkait elektabilitas capres-cawapres jelang dimulainya masa kampanye Pilpres 2024 dengan hasil nama Prabowo Subianto mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
"Prabowo Subianto unggul dengan 42,4 persen, kemudian Ganjar Pranowo 26,6 persen, dan Anies Baswedan 19 persen, sekitar 12 persen responden memilih tidak tahu/ tidak jawab,” dalam rilisnya, Kamis (2/11/2023).
Selain itu, PatraData melakukan simulasi tiga nama pada tren pilihan presiden. Prabowo lagi-lagi mengungguli dua pesaing lainnya dengan mengalami kenaikan sampai 5,3 persen sejak periode awal sampai akhir Oktober 2023.
“Pada awal Oktober, Prabowo meraih 37,1 persen kemudian naik menjadi 42,4 persen di akhir Oktober. Sedangkan Ganjar mengalami penurunan dari 28,9 persen ke 26,6 persen. Untuk Anies ada kenaikan tapi tidak signifikan, dari 16,8 persen ke 19 persen,” tulis PatraData sebagaimana disitat dari Antara.
Survei PatraData ini dilakukan menggunakan kontak telepon kepada 1.220 responden yang dipilih secara acak dan dilaksanakan sejak 25-30 Oktober 2023 dengan 'margin of error' 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
'Quality control' juga turut dilakukan dengan menelpon ulang responden sebanyak 20 persen dari total sampel.
Baca Juga: Ke Mana Jokowi yang Dulu? Adian Napitupulu: Sebulan Terakhir Saya Tak Lagi Mengenalnya
Prabowo-Gibran Unggul Di Jatim
Sementara itu, Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) menyatakan elektabilitas Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul di Jawa Timur atas dua kontestan lainnya karena "Jokowi Effect".
Direktur ARCI Baihaki Sirajt melalui keterangan resmi di Surabaya, Kamis, menyebut pada hasil survei terbaru elektabilitas Prabowo-Gibran mencapai 40,1 persen.
"Elektabilitas Prabowo-Gibran teratas di Jawa Timur," kata Baihaki
Pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD berada di urutan kedua yang elektabilitas di wilayah Jawa Timur 35,9 persen.
Sedangkan elektabilitas Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) sebesar 22,2 persen.
Baihaki menjelaskan tingginya elektabilitas Prabowo-Gibran lantaran dipengaruhi "Jokowi Effect", yakni dengan masuknya limpahan suara dari simpatisan Presiden Joko Widodo yang ada di wilayah setempat.
Terlebih, kata dia, Jawa Timur menjadi sarang pemenangan Jokowi di dua kali pencalonannya, yakni pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Salah satu faktornya loyalis Jokowi yang dulunya banyak merapat ke Ganjar, kini mulai beralih ke Prabowo," ujar dia.
Selain faktor limpahan suara Jokowi, elektabilitas pasangan yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) dipengaruhi faktor perpindahan pendukung yang awalnya mendukung Ganjar dan kini masuk ke Prabowo, khususnya di wilayah Mataraman.
Migrasi dukungan itu didasari keberadaan Gibran Rakabuming Raka sebagai pendamping Prabowo.
Dia menyebut sebanyak 33,7 persen pemilih PDI Perjuangan memilih Prabowo-Gibran, kemudian 66,3 persen memilih Ganjar-Mahfud. Sedangkan pasangan AMIN tak mendapatkan pemilih dari partai berlogo banteng itu.
"Faktor Gibran dan Jokowi mempengaruhi pemilih PDI Perjuangan di Jawa Timur beralih dari Ganjar ke Prabowo, jadi mereka kalau partai tetap memilih PDI Perjuangan tetapi bakal calon presidennya Prabowo," kata dia.
Diketahui, ARCI melakukan survei elektabilitas tiga pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden, pada 22-27 Oktober 2023.
Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah sampel 1.200 responden yang tersebar proporsional di 38 kabupaten/kota se-Jawa Timur, dengan margin of error sebesar 2,8 persen dan tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.
Berikut hasil lengkap elektabilitas bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden di Jawa Timur berdasarkan hasil survei ARCI:
1. Prabowo-Gibran 40,1 persen.
2. Ganjar-Mahfud 35,9 persen.
3. Anies-Muhaimin 22,2 persen.
Tidak tahu/tidak menjawab: 1,8 persen.