Beda dengan LSI Denny JA, Indikator Politik Indonesia juga memiliki hasil yang berbeda terkait elektabilitas capres-cawapres.
Pada survei yang dilakukan 16 hingga 20 Oktober, Prabowo-Gibran menduduki posisi pertama.
Keduanya mendapatkan elektabilitas sebesar 36,1 persen. Sementara Ganjar-Mahfud MD dipilih oleh 33,7 persen.
![Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD melambaikan tangan saat pengumuman bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat].](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/10/18/83397-ganjar-pranowo-mahfud-md-dan-ganjar-mahfud.jpg)
Anies-Muhaimin berada di posisi buncit dengan 23,7 persen.
Survei dilakukan tepat setelah MK mengabulkan putusan batas usia capres-cawapres.
Menurut Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, ada penurunan elektabilitas Prabowo.
"Setelah MK mengambil keputusan, survei tanggal 16-20 Oktober, suara pak Prabowo ketika bergandengan dengan Gibran agak turun. Dari 37 ke 36,1 persen," tuturnya.
Indikator Politik Indonesia menggandeng 2.567 responden pada survei kali ini. Pengambilan survei dilakukan dengan teknik wawancara tatap muka.
Baca Juga: Cak Imin: Anak Muda Sekarang Banyak yang Belum Kerja Tapi Sudah Mikir Healing
Toleransi kesalahan atau margin of error pada survei ini kurang lebih 1,97 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.