Gani menilai urgensi pemangku kebijakan maupun politisi soal polusi udara bisa terbilang masih minim.
Namun, ia tidak menampik adanya potensi topik ini berkembang lebih luas lagi.
Lantaran itu, ia menegaskan pentingnya mempengaruhi lanskap politik pada Pemilu 2024 yang dianggapnya menjadi peluang terutama dengan bertambahnya jumlah pemilih muda dan pemilih pemula.
"Paling penting adalah untuk orang-orang yang ingin mengadvokasi isu terkait polusi udara, harus berpikir bagaimana kita memberikan insentif secara politik bagi para pemangku kebijakan," katanya.
"Jadi tidak bisa kita hanya sendiri saja berjuang untuk udara bersih, tapi mereka semua, karena yang menghirup udara bersih itu bukan cuma masyarakat saja, tapi elite sendiri, politisi, pengusaha, kita semua menghirup udara yang sama," katanya. (Antara)