SMRC Soal Cawapres: Gibran Paling Tenar, Mahfud MD Disukai, Cak Imin Masih Kalah Saing

Kamis, 02 November 2023 | 19:32 WIB
SMRC Soal Cawapres: Gibran Paling Tenar, Mahfud MD Disukai, Cak Imin Masih Kalah Saing
Calon wakil presiden Muhaimin Iskandar, Mahfud MD dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. [Suara.com/Emma]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani menganalisis hasil jajak pendapat yang dilakukan Lembagai Survei Indonesia (LSI) mengenai bakal calon wakil presiden (cawapres), yakni Gibran Rakabuming Raka, Mahfud MD, dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

Dalam survei itu, keterkenalan tiga bakal cawapres memang mengalami kenaikan dalam tiga bulan terakhir. Gibran naik dari 61 ke 71 persen, Mahfud naik dari 53 ke 62 persen, dan Muhaimin naik dari 37 ke 50 persen.

"Namun, kenaikan ini belum menyentuh angka popularitas yang dimiliki para calon presiden," ujar Saiful kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).

Bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming naik mobil Maung menjelang mendaftarkan diri sebagai peserta Pilpres 2024 ke kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023). (Suara.com/Novian)
Bakal capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming naik mobil Maung menjelang mendaftarkan diri sebagai peserta Pilpres 2024 ke kantor KPU RI, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023). (Suara.com/Novian)

Saiful menyebut syarat cawapres untuk bisa kompetitif harus masuk ke sekitar 90 persen. Namun, tidak cukup awareness, kandidat juga harus memiliki kedisukaan atau likeability yang baik.

Baca Juga: Nasib Gibran di PDIP Menggantung, Kaesang Pangarep Malah Dapat Jawaban Tak Terduga Saat Tawari Masuk PSI

"Kalau hanya dikenal tapi tidak disukai, itu akan menjadi masalah," tuturnya.

Dari survei LSI pada awal Oktober tersebut ditemukan dari yang tahu Gibran, hanya 77 persen yang menyatakan suka, Mahfud 83 persen, dan Muhaimin 65 persen.

Dlihat dari kualitas awareness, Mahfud MD disebutnya memiliki kualitas popularitas yang paling baik, disusul Gibran, dan terakhir Muhaimin. Karena itu, menurut dia, berdasarkan kualitas popularitas ini, Mahfud mestinya lebih kompetitif dibanding calon wapres lain.

Mahfud MD memakai jam tangan di arahkan ke dalam (Antara)
Mahfud MD memakai jam tangan di arahkan ke dalam (Antara)

Mahfud bahkan memiliki kualitas awareness yang lebih baik dari calon presiden. Pada survei ini, likeability Prabowo hanya 81 persen, Ganjar 78 persen, dan Anies 67 persen.

“Dilihat dari data ini, Mahfud merupakan pasangan atau calon wakil presiden yang ideal karena dia punya nilai lebih dibanding calon wakil yang lain dan bahkan dibanding dengan calon presidennya sendiri,” ucapnya.

Baca Juga: Perbedaan Generasi Tidak Penting, Analis SMRC: Pemilih Muda Banyak yang Memilih Mahfud MD

Namun masalahnya, kata Saiful, tingkat kedikenalan Mahfud belum tinggi. Karena itu, jika kedikenalannya naik, potensial untuk juga menaikkan suara.

“Mahfud perlu menaikkan awareness-nya,” jelas Saiful.

Bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin usai mendaftar Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023). (Suara.com/Dea)
Bakal calon wakil presiden (cawapres) dari Koalisi Perubahan, Muhaimin Iskandar atau Cak Imin usai mendaftar Pilpres 2024 di Kantor KPU RI, Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat, Kamis (19/10/2023). (Suara.com/Dea)

Sementara Muhaimin, selain awareness kecil, likeability-nya juga relatif lebih rendah dibanding calon wakil presiden yang lain.

Hal ini menjelaskan mengapa pasangan Anies-Muhaimin memiliki suara signifikan lebih rendah dibanding pasangan Ganjar-Mahfud dan Prabowo Gibran.

“Karena basis yang menopang untuk kompetitif dengan lawan-lawannya, syarat likeability juga harus kompetitif. Bahkan Anies sebagai calon presiden juga memiliki likeability yang lebih rendah dibanding Ganjar dan Prabowo," tuturnya

"Nah, ini masalah yang dihadapi oleh Anies dan Cak Imin sejauh ini. Yang membuat mereka kurang kompetitif adalah karena likeabilitynya kurang bagus,” tambah Saiful memungkasi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI