Suara.com - Pendiri Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Saiful Mujani, menilai Bakal Calon Wakil Presiden Mahfud MD tidak boleh dianggap remeh dalam memperebutkan suara pemilih muda pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Mahfud disebut bisa saja unggul meski lawannya adalah Muhaimin Iskandar hingga Gibran Rakabuming Raka yang usianya jauh lebih muda.
Hal ini dikatakan Saiful setelah melakukan analisis terhadap hasil jajak pendapat Lembaga Survei Indonesia (LSI) yang dilakukan pada awal Oktober 2023.
Data survei ini menunjukkan tingkat kedisukaan atau likeability Muhaimin pada generasi Z sebesar 61 persen, Mahfud MD 83 persen, dan Gibran 79 persen. Sementara pada generasi millennial, likeability Muhaimin 66 persen, Mahfud 82 persen, dan Gibran 76 persen.
"Pada generasi X, likeability Muhaimin 64 persen, Mahfud 83 persen, dan Gibran 76 persen. Sedangkan pada genersai boomers, likeability Muhaimin 66 persen, Mahfud 89 persen, dan Gibran 74 persen," ujar Saiful kepada wartawan, Kamis (2/11/2023).
Baca Juga: Respons Santai Gibran Usai Disebut Bakal Playing Victim Jika Dipecat PDIP
Saiful menjelaskan bahwa pada semua calon wakil presiden, tidak terdapat perbedaan yang besar likeability dari semua generasi. Likeability pada Muhaimin terentang dari 61 sampai 66 persen di semua generasi.
Jika ada sentiment generasi kata dia, mestinya likeability Mahfud pada generasi muda lebih rendah dari Muhaimin yang lebih muda. Namun faktanya, likeability Mahfud pada generasi millennial dan gen-Z lebih tinggi.
Bahkan likeability Mahfud di kalangan millennial dan Gen-Z lebih tinggi atau setidaknya seimbang dibanding Gibran yang merupakan bagian dari generasi pemilih muda tersebut.
“Tidak bisa dikatakan bahwa Mahfud kurang disukai di kalangan millennial ke bawah. Bahkan tingkat kedisukaan Gibran di kalangan millenial dan Gen-Z di bawah Mahfud," tuturnya.
"Gibran disukai dikalangan millennial 76 persen dan Gen-Z 79 persen, sementara Mahfud disukai di kalangan millennial 82 persen dan Gen-Z 83 persen,” jelas Saiful menambahkan.
Baca Juga: Ketua TKN Rosan Roeslani Temui Langsung Khofifah ke Surabaya, Ajak Gabung Tim Prabowo-Gibran
Generasi yang lebih muda lebih kuat kedisukaannya pada Mahfud dibanding pada Gibran dan Muhaimin. Karena itu, Saiful menyatakan tidak melihat ada subjektifitas generasi di kalangan pemilih muda.
“Tidak ada subjektifitas generasi di sini,” ungkap Saiful.
Lebih lanjut, Saiful menyatakan orang suka sama Mahfud bukan karena dia tua atau muda, tapi karena faktor yang lain.
Demikian pula dengan Gibran. Orang suka pada Gibran bukan karena dia muda, mungkin karena faktor lain.
Karena itu, menurut dia, generasi menjadi tidak penting untuk menjelaskan dukungan publik pada tiga calon wakil presiden tersebut.
“Kesimpulannya perbedaan generasi tidak penting. Pemilih muda banyak yang memilih Mahfud MD, sama banyaknya dengan pemilih yang sudah senior. Dan pemilih yang lebih muda juga cenderung lebih banyak yang suka pada Mahfud dibanding pada dua calon wakil presiden lain," pungkasnya.