Dari Loji Gandrung Hingga Istana Negara, Menyusuri Jejak Diplomasi Makan Siang Ala Jokowi

Chandra Iswinarno Suara.Com
Kamis, 02 November 2023 | 05:00 WIB
Dari Loji Gandrung Hingga Istana Negara, Menyusuri Jejak Diplomasi Makan Siang Ala Jokowi
Presiden Joko Widodo menggelar santap siang bersama sejumlah pedagang pasar tradisional di Istana Negara, Jakarta, Kamis (3/9).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tahun 2006 menjadi momen bersejarah bagi Joko Widodo, yang kala itu masih memimpin Kota Surakarta, Jawa Tengah (Jateng). Jokowi yang baru menjabat Wali Kota Surakarta kala itu, punya pekerjaan rumah merelokasi sekitar 900 pedagang kaki lima (PKL) dari Kawasan Monumen 45 Banjarsari.

Kawasan publik itu mulai dipenuhi PKL sejak krisis moneter di tahun 1998 melanda. Merebaknya PKL tersebut menjadi persoalan Kota Surakarta sejak Wali Kota Imam Soetopo hingga Slamet Suryanto.

Tujuh tahun berselang, Jokowi yang terpilih bersama FX Hadi Rudyatmo untuk memimpin Surakarta melakukan pendekatan yang tidak biasa.

Mereka mengundang para pedagang yang menolak relokasi untuk melakukan pertemuan baik di rumah dinas wali kota, Loji Gandrung dan Balai Kota Surakarta. Kerap kali dalam pertemuan tersebut, pedagang disuguhkan makanan dari yang berat hingga ringan. Setelahnya mulai membahas relokasi.

Setidaknya terjadi 54 kali pertemuan dengan mengundang 11 paguyuban PKL Taman Banjarsari untuk makan bersama hingga akhirnya terjadi kesepakatan di antara Pemkot Solo dan para PKL untuk mendapat solusi sepakat pindah ke Pasar Klitikan Notoharjo tanpa ada adu fisik antara pemkot dengan pedagang.

Tak hanya itu, relokasi yang dilakukan pada di bulan Juli 2006 diramaikan dengan pawai kegembiraan dengan pedagang.

'Kemenangan kecil' Jokowi di Surakarta itu kemudian mengantarkannya menuju ibu kota. Keberhasilan diplomasi makan Jokowi ini pun juga menjadi senjata mujarabnya dalam menyelesaikan masalah yang sulit.

Ada pemandangan yang berbeda saat Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo singgah di sebuah rumah makan usai acara penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat di Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017). (biro pers Istana)
Ada pemandangan yang berbeda saat Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo singgah di sebuah rumah makan usai acara penyerahan sertifikat tanah kepada masyarakat di Kota Cirebon, Jawa Barat, Kamis (13/4/2017). (biro pers Istana)

Ketika memimpin ibu kota, jurus andalan Jokowi tersebut juga digunakan untuk menyelesaikan permasalahan warga. Sejumlah kasus tersebut meliputi penyelesaian kisruh penggusuran proyek Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road West 2 (JORR W2).

Sembari makan bersama, ia tak segan menjelaskan alasan pentingnya membangun jalan tol tersebut kepada warga. Selain itu dalam penyelesaian persoalan pengerukan di Waduk Pluit, Jokowi mengajak warga makan siang di Balai Kota DKI dan berdialog membahas persoalan tersebut.

Baca Juga: Presiden Ajak Makan Siang Bakal Capres di Istana, Pengamat Politik Sebut Strategi Diplomasi Politik Jokowi

Pun saat menjadi presiden di periode pertamanya, 2014-2019, diplomasi meja makan tak bisa lepas dari ruang lobinya. Kala itu, Jokowi kerap mengundang tokoh-tokoh politik, masyarakat, maupun mantan presiden serta wakil presiden makan siang di Istana Kepresidenan Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI