Apa Itu Amien Rais Syndrome yang Jadi Ancaman Anies - Muhaimin di Pilpres 2024?

Rabu, 01 November 2023 | 21:50 WIB
Apa Itu Amien Rais Syndrome yang Jadi Ancaman Anies - Muhaimin di Pilpres 2024?
Apa Itu Amien Rais Syndrome yang Jadi Ancaman Anies - Muhaimin di Pilpres 2024? (Instagram/@cakiminnow)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera belum lama ini mengingatkan tentang 'Amien Rais Syndrome' saat berbicara mengenai elektabilitas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar yang tidak sebanding dengan antusiasme masyarakat dalam sejumlah acara yang digelar oleh keduanya. Tak sedikit yang penasaran mengenai apa itu Amien Rais Syndrome? 

Kata Mardani, istilah Amien Rais Syndrome pernah disampaikan oleh analis politik dan juga Direktur Political Marketing Consulting (PolMark), Eep Saefulloh Fatah. 

"Saya agak terkesan dengan Mas Eep Saefulloh Fatah saat bilang hati-hati, ada Amien Rais syndrome pada Mas Anies," ujar Mardani di kompleks parlemen, pada Selasa (31/10/2023). 

Menurutnya, ungkapan Amien Rais Syndrome ini merujuk terhadap fenomena elektoral Amien Rais pada Pilpres tahun 2004. Diketahui saat itu, sebagai tokoh gerakan politik tahun '98-an, sosok Amien Rais populer di kalangan masyarakat. Acara yang digelarnya selalu ramai dihadiri oleh banyak orang. 

Baca Juga: Sri Mulyani Diisukan Gabung Tim Pemenangan Ganjar-Mahfud, Begini Jawaban Arsjad Rasjid

Akan tetapi, popularitas Amien Rais berbanding terbalik dengan perolehan suara pada Pilpres 2004. Kala itu, Amien hanya memperoleh 14,66 persen suara serta menempati posisi keempat dari total lima kandidat. Angka ini terbilang jauh di bawah Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kala itu mendapatkan sebanyak 33,57 persen, lalu Megawati Soekarnoputri 26,61 persen, dan juga Wiranto 22,15 persen. 

"Ketika reformasi Pak Amien itu sangat melambung, yang hadir penuh tapi saat pemilu cuma dapet 2004, cuma dapat 14 persen," ungkap Mardani. 

Menurut Mardani, kasus serupa, juga dapat terjadi saat ini kepada pasangan calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) Anies-Cak Imin (AMIN). Meskipun kopi darat keduanya ramai dihadiri masyarakat, namun popularitas serta elektabilitas keduanya selalu di posisi yang paling rendah di antara dua pasangab capres cawapres yang lain. 

Diketahui, hasil survei Indiktor pada tanggal 26 Oktober lalu mengungkapkan bahwa, elektabilitas Anies hanya ada di angka 23 persen saja. Dia di bawah pasangan Prabowo-Gibran sebesar 36,1 persen, dan Ganjar-Mahfud sebanyak 33,7 persen. 

Sementara itu, LSI Denny JA pada tanggal 25 Oktober, mengungkap bahwa pasangan AMIN juga berada diurutan rendah dengan perolehan suara hanya 15 persen. Jauh di bawah pasangan Prabowo-Gibran yang unggul dengan elektabilitasnya mencapai 39,3 persen, kemudian Ganjar Pranowo-Mahfud MD dengan perolehan 36,9 persen. 

Baca Juga: Ogah Ambil Pusing Soal Pencopotan Baliho Ganjar-Mahfud di Bali, Arsjad Rasjid: Semua Punya Hak!

Lebih lanjut, Madani mengatakan bahwa hasil survei akan terus menjadi masukan bagi para pihaknya. Dia menilai, jika mau tidak mau, survei harus tetap dilakukan sesuai dengan ketentuan ilmiah sehingga bisa memotret lebih menyeluruh. 

"Karena itu spotlight memang selalu ramai, tapi hasil itu lebih menyeluruh lebih sesuai dengan kaidah ilmiah yang samplingnya itu rata," pungkas Mardani. 

Demikianlah ulasan mengenai apa itu Amien Rais Syndrome. Semoga artikel ini bermanfaat! 

Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI