Suara.com - Bakal Calon Wakil Presiden Mahfud MD merespons mengenai tindakan petugas Satpol PP yang menurunkan paksa baliho bergambar wajahnya bersama Ganjar Pranowo di Bali. Penururunan baliho itu dilakukan petugas saat Presiden Jokowi mau lewat.
Mahfud tampak tidak terlalu serius menanggapin hal tersebut. Sambil tertawa, dia menyebut tindakan petugas Satpol PP menurunkan baliho itu tidak penting untuk direspons.
"Nggak penting!," ucap Mahfud menjawab wartawan di Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, sembari masuk ke dalam mobilnya, Rabu (1/11/2023).
Diberitakan sebelumnya, petugas Satpol PP Provinsi Bali mendadak mencabut atribut berbau politik. Paling banyak yang ditertibkan adalah bendera dan baliho PDIP dan pasangan calon presiden dan calon wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Spanduk tersebut sebelumnya bertebaran di jalan lokasi kunjungan kerja Jokowi di Kabupaten Gianyar, Bali.
Penurunan atribut partai politik ini dilakukan sekitar satu jam sebelum Presiden Jokowi tiba di tiga lokasi acara. Antara lain di sekitar SMK Negeri 3 Sukawati, Pasar Bulan, dan Balai Budaya Batubulan.
Perintah Pj Gubernur
Kepala Satpol PP Bali Nyoman Rai Dharmadi mengatakan pencabutan atribut tersebut merupakan perintah Pj Gubernur Bali Sang Made Mahendra Jaya.
“Yang pasti, kami diminta untuk mencabuti atribut partai politik di lokasi acara. Tidak memandang itu bendera PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo-Mahfud MD, tidak ada urusannya tidak ada kaitannya,” kata Rai di Gianyar, Selasa (31/10/2023).
Baca Juga: Berebut Suara di Jatim, Ganjar-Mahfud MD Dijadwalkan Safari ke Blitar dan Gresik
Selain itu Rai menuturkan penertiban baliho kampanye itu juga dilakukan di kawasan Renon, Denpasar, tepatnya lokasi makan siang Presiden Jokowi dan rombongan sebelum bertolak ke Nusa Dua.