Ganjar-Mahfud Masih Kendor di Jabar-Banten-DKI, PDIP Mau Ketok-ketok Rumah Warga

Selasa, 31 Oktober 2023 | 14:52 WIB
Ganjar-Mahfud Masih Kendor di Jabar-Banten-DKI, PDIP Mau Ketok-ketok Rumah Warga
Bakal calon presiden dari PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo dan bakal calon wakil presiden Mahfud MD melambaikan tangan saat pengumuman bakal calon wakil presiden pada Pilpres 2024 di kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (18/10/2023). [ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politisi PDI Perjuangan (PDIP), Aria Bima merespons secara santai soal masih lemahnya elektabilitas pasangan bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo dan Mahfud di tiga wilayah yakni Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta.

Ia masih santai karena partai pengusung dan pendukung Ganjar-Mahfud telah memiliki strategi dalam memenangkan Pilpres 2024.

Misalnya PDIP, menurutnya, partainya akan fokus melakukan kampanye metode door to door dan man to man untuk menutup celah bolongnya elektabilitas Ganjar-Mahfud di tiga daerah tersebut.

"Langkah kami tetap ya, menaikkan popularitas Ganjar-Mahfud dengan door to door dan man to man semua kekuatan (partai dan relawan). Bagaimana bisa langsung masuk ke elemen penting di tingkat bawah yaitu rumah ke rumah," kata Aria Bima di Jakarta dikutip Selasa (31/10/2023).

Baca Juga: Profil Wali Kota Makassar Moh Ramdhan, Mundur dari Tim TPN Ganjar-Mahfud

Politisi PDIP Aria Bima di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023).  [Suara.com/Bagaskara]
Politisi PDIP Aria Bima di Media Center TPN Ganjar-Mahfud, Jakarta Pusat, Senin (30/10/2023). [Suara.com/Bagaskara]

Selain itu, ia menyampaikan, hal lainnya yang akan dilakukan yakni mempertinggi preferensi untuk membangun narasi publik yang positif melalui berbagai media, sehingga rakyat semakin kenal terhadap Ganjar-Mahfud.

Langkah tersebut, kata dia, dibarengi dengan kampanye program yang sudah disiapkan Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar-Mahfud.

"Kampanye program yang benar-benar tidak hanya sekadar janji namun sikap kedua tokoh kita adalah bagaimana penindakan masalah korupsi dan penegakkan hukum," tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga meyakini program Ganjar-Mahfud yang konsen terhadap penindakan masalah korupsi dan penegakan hukum, dapat mengatasi celah elektabilitas pasangan itu di wilayah Jabar, Banten.

"Rakyat butuh pemimpin yang bebas, antikorupsi dan tentu narasi-narasi yang lebih religius, itu menjadikan suatu cara kami menjelaskan melalui berbagai pola supaya bisa lebih masuk," ujarnya.

Baca Juga: Satu Jam Sebelum Kedatangan Jokowi di Bali, Satpol PP Copot Baliho Capres PDIP

Ia pun menjelaskan, mengapa pihaknya konsen terhadap dua isu tersebut yakni karena ke dua persoalan itu sudah pada tingkat yang akut.

Menurutnya, berbagai persoalan bangsa, akar persoalannya adalah korupsi sehingga harus diatasi.

"Saya percaya dengan pemberantasan korupsi dan penegakan hukum, kantong rakyat akan nambah dan itu namanya sejahtera," terangnya.

Hasil Survei Indikator

Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei nasional yang menunjukkan stabilitas dukungan terhadap tiga calon presiden (capres) yaitu Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto.

Peneliti Utama Indikator Politik Burhanuddin Muhtadi menjelaskan pihaknya bertanya kepada responden perihal kemungkinan mereka mengubah pilihannya.

"Swing voters yang menjawab sangat besar kemungkinan dan cukup besar kemungkinannya untuk berpindah ke pilihan lain,” kata Burhanuddin dalam konferensi pers secara daring, Jumat (20/10/2023).

Ganjar dan Mahfud (IG/ganjar_pranowo)
Ganjar dan Mahfud (IG/ganjar_pranowo)

Ganjar memiliki basis dukungan paling kuat yaitu 75.8 persen. Perolehan itu cukup tipis dibanding basis dukungan Anies yang mendapatkan 75.2 persen. Di sisi lain, Prabowo memiliki 74 persen basis dukungan kuat.

"Basis pendukung kuat masing-masing capres tambak berimbang,” ujar Burhanuddin.

Meski begitu, dia mengungkapkan elektabilitas Prabowo paling tinggi dalam survei simulasi tiga nama yaitu 37 persen.

Di bawahnya, terdapat Ganjar dengan 34.5 persen, disusul Anies di posisi ketiga dengan 21.9 persen.

Perlu diketahui, survei ini dilakukan dengan 1.200 responden yang tersebar di seluruh Indonesia secara proporsional. Kemudian, Indikator Politik melakukan oversample di 12 provinsi sehingga total sampel sebanyak 4.300 responden.

Survei dilakukan dengan metode multistage random sampling pada periode 2 hingga 10 Oktober 2023.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI