Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengajak para capres 2024 untuk makan siang bersama di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (30/10/2023). Momen ketika Jokowi, Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto dan Anies Baswedan makan bersama di meja bundar yang dapat berputar, Lazy Susan menarik untuk dikulik.
Tahukah kalian bahwa nama meja makan berputar ini adalah Lazy Susan. Meja tersebut memang lebih dikenal dari China.
Akan tetapi sebenarnya Lazy Susan bukan berasal dari China. Bagaimana sejarah dan makna filofosi dari meja makan Lazy Susan ini?
Sejarah Lazy Susan
Baca Juga: Kalau Bertujuan Dinginkan Suasana Gaduh, PDIP Sebut Jokowi Gak Cukup Hanya Ajak 3 Capres Makan Siang
Menurut dutchcrafters.com, meja makan berputar yang umum disebut Lazy Susan sebenarnya tidak memiliki sejarah yang cukup jelas. Namun sejarawan yang telah menelitinya menemukan fakta bahwa Lazy Susan sudah ada di Inggris sejak abad-18.
Pada masa itu, belum ada sebutan untuk Lazy Susan akan tetapi lebih dikenal dengan nama dumbwaiter. Fungsinya kurang lebih sama dengan lift pengantar makanan dari lantai bawah ke lantai atas atau sebaliknya.
Istilah dumbwaiter dipakai karena tujuannya untuk memudahkan pelayan mengantarkan makanan. Nah, Lazy Susan juga membuat pelayan tidak perlu bolak-balik ke dapur untuk menyajikan menu-menu, sebab orang yang makan tinggal memutar meja jika ingin makan lauk atau sayur lain.
Baik Lazy Susan maupun dumbwaiter digunakan di Eropa dan Amerika. Polularitas Lazy Susan sempat berkurang pada 1918.
Kemudian pada perkembangannya, Lazy Susan mulai dikenal oleh warga Asia, khususnya China yang memang memiliki budaya makan bersama di meja makan. Popularitasnya kembali naik.
Baca Juga: Membedah Makna Batik Jokowi dan 3 Capres saat Makan Siang Bersama
Bahkan keberadaan Lazy Susan mampu mengubah wajah restoran Pecinan yang awalnya dianggap suram dan sempit kini menjadi lebih mewah dan luas. Pengenalan Lazy Susan di China berlangsung sekitar tahun 1950.
Dikutip dari Smithsonian Magazine, Lazy Susans menjadi tarif standar selama tahun 1960-an. The Washington Post juga menyebut perayaan Tahun Baru Imlek tahun 1963 dengan menonjolkan bebek renyah, sirip hiu dan Lazy Susan.
Sejak itulah Lazy Susan menjadi standar tempat makan dan budaya baru di China. Meskipun asal-usulnya tidak berasal dari negara tirai bambu ini.
Makna Lazy Susan
Menurut dutchcrafters.com, beberapa makna dibalik Lazy Susan meja berputar ini. Pertama, Susan dikatakan sebagai nama anak Thomas Jefferson.
Konon, Thomas Jefferson menciptakannya karena putrinya mengeluh bahwa selalu dilayani terakhir saat makan malam. Akibatnya Susan hanya mendapatkan sedikit lauk.
Yang lain mengklaim Thomas Edison, setelah menemukan meja putar untuk fonografnya pada tahun 1877. Kemudian dia mengembangkan lebih lanjut hingga menjadi Lazy Susan.
Ada anggapan bahwa Susan adalah sebutan umum untuk pembantu rumah tangga dan istilah Lazy Susan merupakan kritik terhadap pembantu rumah tangga yang tidak bekerja keras.
Capres Makan Siang Bareng Jokowi
Makan siang antara Presiden Jokowi dan ketiga capres dilakukan di sebuah ruangan di Istana negara dengan meja makan berbentuk bundar warna putih. Ketiga capres secara kebetulan memakai motif batik parang.
Jokowi dan ketiga capres duduk berdekatan di antara satu meja bundar penuh sajian makanan. Posisi duduk Ganjar berada di sisi kanan Jokowi.
Sedangkan Prabowo di sisi kiri Jokowi. Sementara Anies, berada di depan atau berhadap dengan Jokowi.
Lantas apa saja menu makanan yang disajikan? Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana mengungkapkan bahwa presiden dan para bacapres dihidangkan aneka jenis makanan nusantara.
"Nasi putih, soto lamongan, ayam kodok, sapi lada hitam, bebek panggang, cumi goreng, udang goreng telur Asin, kaylan cah sapi, es laksamana mengamuk (es mangga kuini yang dicampur dengan santan dan gula) dan Jus Jeruk," tulis Ari dalam keterangan tertulis.
Ketiga capres pun saling bergantian memutar meja bundar, mengambil lauk incaran. Prabowo tidak makan nasi, ia memilih lontong untuk disantap.
Jokowi pun menawarkan dan mempersilakan Anies untuk mengambil sajian sayuran. Ganjar yang mendengar, kemudian menimpali dengan menawarkan makan kepada para jurnalis.
Menurut pengamat politik, Adi Prayitno, momen makan bersama antara Jokowi dan para capres ini dapat ditafsirkan dengan berbagai hal.
Yang pertama, Adi menilai presiden Jokowi ingin memberi kesan kepada publik bahwa dirinya bersikap netral dan tidak berpihak ke salah satu capres.
Kedua, makan bersama bisa dimaknai dengan upaya meredakan tensi persaingan politik yang belakangan ini semakin panas.
Itulah penjelasan dibalik momen Jokowi ajak capres makan bersama di meja Lazy Susan, mulai dari sejarah hingga tafsiran gestur oleh pengamat politik.