Suara.com - Momen makan siang di Istana Merdeka Jakarta pada Senin (30/10/2023) menjadi momen perdana pertemuan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan bakal capres Anies Baswedan di hadapan publik. Dalam pertemuan tersebut, Anies dianggap membawa pesan peringatan untuk Jokowi.
Hal tersebut disampaikan oleh kritikus politik, Faizal Assegaf. Berbeda dengan Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, Anies disebutnya hadir dengan sikap tenang ketika rivalnya sibuk sikut-sikutan untuk mendapatkan restu dari Jokowi.
"Anies duduk berhadapan dengan Jokowi, terlihat santai dan tenang," kata Faizal melalui akun X pribadinya @faizalassegaf dikutip Suara.com, Selasa (31/10/2023).
Faizal juga melihat Anies langsung menghentak Jokowi dengan satu pesan yang dibawanya yakni meminta presiden untuk netral di Pilpres 2024. Pesan itu disampaikan Anies dari masyarakat yang ia temui sebelumnya.
Baca Juga: Gaya Salaman Anies ke Jokowi Dipuji Loyalis, Warganet: Cuma Mau Nunduk ke Ketum NasDem
"Sembari melemparkan sindiran, menusuk ke jantung kekuasaan: Banyak rakyat minta presiden netral dalam Pilpres," terangnya.
Ia menilai pesan Anies tersebut membuat Jokowi, Prabowo dan Ganjar menjadi kaku. Sebab, menurutnya pertemuan di balik meja bundar tersebut seolah hanya memberikan tempat bagi Anies bersuara.
Masih dalam tulisan yang sama, aktivis 1998 itu juga menilai akan ada gerakan perubahan semakin membesar dan membuat Jokowi menjadi galau. Sebab, apabila Jokowi tetap mengabaikan netralitas, maka akan menimbulkan pemberontakan dari masyarakat.
Oleh sebab itu, makan siang di Istana menjadi kesempatan bagi Anies memperingatkan Jokowi.
"Di meja makan Istana, Anies memperingatkan Jokowi agar tidak bertindak semena-mena. Selaku presiden, harus dan wajib bersikap netral. Itu pesan yang serius dan sangat keras dari rakyat," tuturnya.
Baca Juga: Chef Stefu Ungkap Menu Ayam Kodok yang Disantap Jokowi Bersama 3 Capres Cocok Untuk Makanan Tengah
"Gaya politik Anies, lembut tapi menusuk banget!" tambahnya.