Suara.com - Dosen Ilmu Politik dan International Studies Universitas Paramadina Jakarta, Ahmad Khoirul Umam menilai undangan makan siang kepada tiga bakal capres ke Istana Merdeka merupakan sebuah langkah positif yang dilakukan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Menurut Umam, undangan makan bareng yang ditujukan kepada Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, dan Prabowo Subianto itu tentunya untuk mengokohkan pondasi politik rekonsiliasi. Tujuannya, yakni agar tidak ada pembelahan dan benturan mendasar dalam proses kontestasi ke depan.
"Namun, di saat yang sama, undangan makan siang bersama presiden ini juga bisa menjadi strategi diplomasi politik Jokowi untuk menepis tudingan dan serangan politik publik yang menyasar dirinya yang dikesankan tidak akan netral dalam kontestasi politik 2024 mendatang," kata Umam dalam keterangannya kepada Suara.com, Selasa (31/10/2023)
Menurut Umam, melalui cara mengumpulkan tiga bakal capres ke Istana, Jokowi hendak mengesankan dirinya seolah bisa netral dan berdiri tegak di atas tiga capres yang berlaga pada Pilpres 2024.
Baca Juga: Jokowi Undang Tiga Bakal Capres di Istana, Suciwati Istri Munir: Saya Nggak Kaget
Meski ingin mendapatkan persepsi demikian, Jokowi tidak bisa melepaskan diri dari fakta politik perihal putra sulungnya, Gibran Rakabuming Raka yang kini turut menjadi kontestan bakal cawapres mendampingi Prabowo.
Umam menilai diamnya Jokowi terhadap hal tersebut, bukan tidak mungkin tetap membuat sel-sel politik Jokowi itu bergerilya.
"Kembali menegaskan bahwa kalaupun Jokowi diam, besar kemungkinan sel-sel politiknya akan tetap bergerak, memobilisasi dan menggunakan pengaruh kekuasaan negara untuk menyukseskan putranya. Hal itu mungkin terjadi karena besarnya pertaruhan politik yang akan dihadapi keluarga Jokowi jika pasangan Prabowo-Gibran sampai kalah," kata Umam.
Umam mengatakan selanjutnya, undangan personal antara capres dan Presiden Jokowi akan membuka ruang komunikasi sekaligus negosiasi politik lebih lanjut. Tujuannya, tidak lain guna mengamankan posisi Jokowi.
"Untuk mengamankan posisi politik presiden Jokowi, siapapun yang menang nantinya," ujarnya.
Baca Juga: Besok, KPU akan Lakukan RDP dengan Komisi II Bahas Batas Usia Minimal Capres-Cawapres