Suara.com - Ketua DPP PDIP bidang Ideologi dan Kaderisasi, Djarot Saiful Hidayat, membeberkan perbedaan antara Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi soal dinasti politik.
Ia memberikan contoh pertama yakni Megawati meski memiliki anak yang menduduki jabatan yakni Puan Maharani, tapi tidak dicalonkannya maju di Pilpres 2024.
"Terus ada yang mengatakan, bagaimana dengan Mbak Puan? Sama. Mbak Puan juga dari bawah ya. Mbak dicalonkan sebagai ketua DPR RI itu ketika Bu Mega bukan presiden, tidak lagi berkuasa, ya kan? Jadi itu by process juga," kata Djarot ditemui di Jakarta Timur, Senin (30/10/2023).
Ia mengatakan, Puan bisa menjadi seperti sekarang lantaran memulai semuanya dari bawah, hingga mendapatkan perolehan suara terbanyak dalam Pemilu Legislatif dan ditugasi menjadi Ketua DPR RI.
Baca Juga: Prabowo Mania 08 Sebut Gibran Bukan Bagian dari Dinasti, Ini Alasannya
Djarot lantas mengungkit etika politik Presiden Jokowi, yang mana ketika masih berkuasa mendorong anaknya Gibran Rakabuming Raka maju di Pilpres 2024.
"Ini kalau masalah dinasti dari sisi keturunan. Ya keturunan, tapi bagaimana kita sekarang ini di masyarakat berkembang 'ini Pak Jokowi bangun dinasti'. Ya ketika dia berkuasa lho ya, ketika dia berkuasa," tuturnya.
"Betul di dalam proses demokrasi itu semua orang itu punya hak untuk dipilih dan memilih, boleh semuanya. Tapi ada etikanya, ada batas-batasnya, ada prosesnya ya," sambungnya.
Lebih lanjut, ia mengatakan, sebenarnya Megawati mempunyai kesempatan yang sama untuk bisa mendorong anaknya maju di Pilpres, namun hal itu tidak dilakukan.
Selama ini, kata dia PDIP tidak sama sekali menginginkan dinasti politik terjadi.
Baca Juga: Koar-koar soal Politik Dinasti, Amien Rais: Jokowi Sudah Gak Bisa Ditolong, Dia seperti Raja!
"Kalau seperti ini misalnya, bisa saja didalam menentukan calon presiden misalnya, bu Mega ini kan punya kesempatan untuk bisa mencalonkan mba Puan dan bisa loh kita itu punya karpet merah untuk mencalonkan sendiri. Tapi kenapa tidak dilakukan itu? Sekali lagi, ibu Mega ketika mau memutuskan, sekali lagi, sudah tidak lagi mementingkan dirinya, keluarganya, kelompoknya, bahkan partainya, yang penting untuk Indonesia ini harus yang terbaik," ujarnya.
"Jadi sekali lagi untuk dinasti politik, PDIP berada di garis terdepan, jangan sampai terjadi. Ini ya untuk masalah dinasti politik karena ini sudah diperkucikan macam-macam," imbuhnya.