Suara.com - Putri Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Yenny Wahid telah memutuskan untuk berada di barisan capres-cawapres Ganjar Pranowo dan Mahfud MD untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Namun, bukan berarti Yenny lantas mendukung parpol pendukung pasangan calon (paslon) itu di Pemilu 2024.
Yenny justru memilih partai yang berada di luar barisan pendukung Ganjar-Mahfud. Sebagaimana diketahui, selain PDIP, parpol yang mengusung Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 ialah PPP, Partai Perindo dan Partai Hanura.
Istri Dhohir Farisi itu justru mengaku akan memilih partai yang dipimpin putra bungsu Presiden Joko Widodo atau Jokowi yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
"Saya pilih partai PSI untuk Pemilu ini," ucap Yenny dikutip Senin (30/10/2023).
Baca Juga: PKS Pastikan Anies-Muhaimin Lanjutkan Proyek IKN: Karena Sudah Keluar Biaya Besar
Ucapan Yenny itu disampaikan ketika ada seorang warganet yang mempertanyakan keputusannya mendukung Ganjar-Mahfud. Warganet itu mempertanyakan mengapa Yenny memilih parpol yang sempat melengserkan sang ayah.
"Kenapa Mbak Yeni pilih partai yang melengserkan Gus Dur. Dan katanya Gus Dur tempat maling yang korup rapirnas 2004 ya, kalau Mbak Inayah benci sama red bull," tanya akun @jonny_joenatan.
PSI bukan lah parpol asing baginya. Sebab, sang suami menjadi salah satu kader partai berlambang mawar tersebut.
Karena menjadi kader, otomatis, Dhohir mendukung capres-cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka di Pilpres 2024. Yenny tidak mempermasalahkan ketika arah dukungannya berbeda dengan sang suami.
"Jadi saya dan suami, keluarga kami ini keluarga yang demokratis jadi meskipun pilihannya berbeda kita saling menghormati pilihan masing-masing," kata Yenny ditemui usai deklarasi bersama Barikade Gus Dur di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Jumat (27/10/2023).
Baca Juga: Hadiri Deklarasi Thoriqoh Syathoriyyah, Anies Bicara Kemenangan AMIN Untuk Keluarga Indonesia
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.