Jejak Panas Dingin Hubungan Gus Dur dan Megawati: Kadang Adem, Tak Jarang Membara

Minggu, 29 Oktober 2023 | 19:02 WIB
Jejak Panas Dingin Hubungan Gus Dur dan Megawati: Kadang Adem, Tak Jarang Membara
Jejak Panas Dingin Hubungan Gus Dur dan Megawati: Kadang Adem, Tak Jarang Membara(ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Ungkapan tak ada lawan dan kawan politik yang abadi nampaknya memang cocok untuk menggambarkan hubungan Megawati dan Gus Dur.

Pasalnya, meski sempat bersitegang di akhir tahun 90-an, hubungan keduanya kembali dekat, bahkan “mesra” saat memasuki era Reformasi.

Kala itu, karena Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) belum ada, Gus Dur justru mengajak warga NU memilih PDI-P yang dipimpin Mega.

Mega dan Gus Dur juga sempat mengikat janji akan saling mendukung saat menjadi calon presiden keempat. Alhasil, peluang Megawati jadi presiden pun melambung.Ia bisa menarik suara dari tokoh agama tanpa faktor ideologi nasionalis.

Kala keduanya naik sebagai bakal calon presiden, Gus Dur pun berhasil unggul atas Megawati dari hasil penilaian Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI sehingga menjadi presiden.

Namun ternyata, Gus Dur justru meminta Megawati untuk mendampinginya dan maju dalam pemilihan wakil presiden. Megawati pun akhirnya menang usai mengalahkan Hamzah Haz, sementara BJ Habibie batal mengikuti pemilihan.

Dari hasil ini, maka Gus Dur dan Megawati resmi menjadi Presiden dan Wakil Presiden Indonesia.

Politik nasi goreng

Meski harus bekerjasama memimpin Indonesia, Mega mengaku bahwa ia kerap ribut dengan Gus Dur. Namun, ia mengaku bahwa Gus Dur yang pada akhirnya akan minta maaf terlebih dahulu.

Baca Juga: Momen Mahfud MD Emosi Dituduh Petugas Partai Gegara Nurut Megawati: Memangnya Kenapa?

Tidak jarang, Gus Dur langsung mendatangi kediaman Mega tanpa tanpa mengabarinya terlebih dahulu. Dengan dalih “nasi goreng”, Megawati mau tak mau harus menerima kedatangan Gus Dur di rumahnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI