Suara.com - Sejumlah santriwati berteriak histeris kala bertemu bakal calon presiden (Bacapres) Ganjar Pranowo di Pondok Pesantren Miftahul Ulum Ad-Diniyyah, Gandaria Selatan, Cilandak, Jakarta Selatan, Minggu (29/10/2023).
Pantauan Suara.com, Ganjar yang saat itu mengenakan kemeja berkelir hitam, yang dibalut dengan rompi hijau dengan logo NU di dada kirinya langsung disambut kerumunan santriwati.
“Waa.. Pak Ganjaar, waa..,” teriak para santriwati.
Selain disambut dengan suka cita, salah seorang kiai di Ponpes, Muhyiddin Ishaq memanggil Ganjar dengan sebutan Gus Im. Gus Im sendiri merupakan adik bungsu dari Presiden ke-empat, Abdurrahman Wahid.
Baca Juga: Ganjar Larang Kiky Saputri Roasting Keluarganya, tapi Santai saat Keluarga Jokowi Kena Sentil
“Cuman candaan aja, candaan saja bahwa dulu ada adeknya Gus Dur, Gus Im begitu fenomenal di NU,” kata Muhyiddin.
“Maka saya bilang, sudahlah sampeyan ini cukup fenomenal dalam situasi sekarang, maka saya bilang kasih nama Gus Im. Soal kepanjangannya itu soal lain,” tambahnya.
Panggilan Gus Im sendiri merupakan sebutan spontanitas, ketika Muhyiddin bertemu dengan Ganjar Pranowo dalam pertemuan tertutup sebelum bertemu dengan para santri.
“Tiba-tiba saja itu tadi sepakat dengan kita. Nama ini kan apa kan, ya apa ya. Pendeknya Gus Im cukup fenomenal di kalangan keluarga besar NU,” katanya.
Sementara itu, saat ditanya ada atau tidaknya makna sendiri atas penyematan nama Gus Im, Muhyiddin enggan menjawab.
Baca Juga: Tetap Pede Walau Ditinggal Jokowi ke Kubu Prabowo, Ganjar: Relawan Lebih Banyak
“Ya nanti-nanti, karena saya belum ngomong sama dia. Tadi kita sepakat tidak kita buka. Kalau nanti Mas Ganjar oke, kita buka, gitu kan,” katanya.
Diketahui, dalam pertemuan tertutup dengan Muhyiddin, selain disematkan nama Gus Im, Ganjar juga diberikan rompi berkelir hijau dengan logo NU di bagian dada kiri. Sementara bagian dada sebelah kanan bendera merah-putih.