Apa Arti Dadi Wong Jowo Ojo Lali Jawane? Viral Spanduk Petruk Bertebaran di Soloraya

Rifan Aditya Suara.Com
Minggu, 29 Oktober 2023 | 07:10 WIB
Apa Arti Dadi Wong Jowo Ojo Lali Jawane? Viral Spanduk Petruk Bertebaran di Soloraya
Spanduk bergambar Petruk dan bertuliskan "Dadi Wong Jowo Ojo Ilang Jawane" munculĀ  di Soloraya. [Suara.com/Ari Welianto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Spanduk bertuliskan "Dadi Wong Jowo Ojo Lali Jawane" lengkap dengan gambar Petruk tengah beredar di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). Tak sedikit orang yang bertanya-tanya mengenai apa arti "Dadi Wong Jowo Ojo Lali Jawane" ini. 

Diketahui, spanduk bertuliskan pepatah Jawa itu beredar setelah putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi), Gibran Rakabuming Raka, secara resmi mencalonkan diri sebagai Bakal Calon Wakil Presiden (Bacawapres) mendampingi Prabowo Subianto serta ketidakpastian status kadernya di Partai Demokrasi Indonesia Pejuangan (PDI-P). 

Diduga beredarnya spanduk itu di Solo ditujukan untuk Gibran sekaligus sindiran kepada Jokowi yang identik dengan salah satu tokoh punawakan, Petruk. Namun, setelah dikonfirmasi Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI-P, FX Hadi Rudyatmo atau FX Rudy membantah jika spanduk-spanduk itu dibuat oleh PDI-P. 

FX Rudy juga menegaskan bahwa apabila pihaknya sebelum adanya spanduk-spanduk yang terpasang di Kota Solo, sudah mendapatkan informasinya jika spanduk itu juga terpasang di beberapa wilayah Soloraya. 

Tak sampai di situ, pihaknya juga telah mengintruksikan kepada seluruh Kader PDI-P khususnya di Soloraya hingga Relawan untuk tidak memasang spanduk maupun alat peraga lainnya, yang mengandung unsur kebencian terhadap satu orang atau golongan. 

Lantas apa sih arti "Dadi Wong Jowo Ojo Lali Jawane"? Untuk mengetahuinya, simak ulasan berikut ini. 

Arti "Dadi Wong Jowo Ojo Lali Jawane" 

Dadi Wong Jowo Ojo Lali Jawane merupakan sebuah pepatah dari Jawa . Pepatah itu memiliki arti orang Jawa yang sekarang sudah tidak memiliki jati diri sebagai orang Jawa. Seperti halus dan sopan merupakan suatu sikap yang melekat di diri orang Jawa itu sendiri. 

Sikap halus dan sopan tercermin saat orang berbicara dan juga bersikap dengan orang lain. Orang Jawa di zaman dahulu jika berbicara menggunakan tutur kata yang halus dan penuh tata krama. Kebanyakan dari mereka berkomunikasi dengan yang lain menggunakan bahasa Jawa sesuai unggah-ungguhnya. 

Baca Juga: Bantah Spanduk Sindiran untuk Gibran Ulah PDIP, FX Rudy: Kita Nggak Pernah Jelek-Jelekkan Orang

Diketahui, bahasa Jawa adalah bahasa ibu suku Jawa khususnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Dari berbagai kabupaten dan kota di Jawa, masing-masing memiliki keunikan sendiri ketika berbicara. Atau yang dikenal dengan sebutan logat. Menurut KBBI logat adalah cara mengucapkan kata (aksen) atau lekuk lidah yang khas. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI