Suara.com - Nama Menteri BUMN Erick Thohir sempat menjadi kandidat terkuat untuk menjadi cawapres Prabowo Subianto. Sayang, kesempatannya kandas karena pada akhirnya Koalisi Indonesia Maju memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi cawapres.
Ketua DPP Gerindra, Andre Rosiade, mengungkapkan nama Erick justru tersingkir di hari-hari terakhir jelang keputusan.
"Ya itu tentu hasil kesepakatan partai-partai politik yang ada. Kan tadi, pengambil keputusan oleh KIM itu kan disepakati dengan cara musyawarah untuk mufakat. Nah di ujungnya, semua sepakat dengan Mas Gibran," kata Andre dikutip Sabtu (28/10/2023).
Ketika itu, Andre menyebut seluruh partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) menilai sosok Gibran menjadi pilihan yang terbaik untuk Prabowo. Salah satu alasannya adalah karena mereka ingin rekonsiliasi yang sudah dirajut oleh Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019 bisa berlanjut.
"Bagaimana Prabowo dan Jokowi melakukan rekonsiliasi menciptakan persatuan, dan persatuan ini harus kita jaga ke depannya untuk memastikan tidak ada lagi polarisasi dan persatuan ini menjadi modal besar kita di 2024 ke depan untuk memastikan keberlanjutan dari pondasi yang sudah diletakkan Jokowi," terangnya.
Bukan hanya kandas menjadi cawapres, Erick juga dapat dipastikan tak bakal masuk ke dalam tim pemenangan Prabowo-Gibran. Sebabnya saat ini Erick tengah berada di posisi strategis di pemerintahan.
Selain menjadi Menteri BUMN, Erick juga kini tengah menjadi Plt Menko Marves menggantikan Luhut Binsar Pandjaitan yang masih menjalani masa pemulihan di rumah sakit di Singapura.
"Karena memang ada aturan kalau tidak salah bahwa pejabat publik itu harus mengundurkan diri atau cuti. Nah kalau Erick Thohir menjadi ketua Timses, otomatis beliau harus cuti dari Menteri BUMN dan Plt Menko Marves," terangnya.
Oleh sebab itu, akan terasa sulit apabila beban Erick ditambah dengan mengurusi pemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024. Meski demikian, ia meyakini Erick akan berada di kubu Prabowo-Gibran.
"InsyaAllah Erick dukung Prabowo."