Jadi Cawapres Ganjar, Analis Sebut Mahfud Bakal Tuai Simpatik jika Didepak dari Kabinet Jokowi: Terkesan Orang Terzalimi

Kamis, 26 Oktober 2023 | 15:19 WIB
Jadi Cawapres Ganjar, Analis Sebut Mahfud Bakal Tuai Simpatik jika Didepak dari Kabinet Jokowi: Terkesan Orang Terzalimi
Jadi Cawapres Ganjar, Analis Sebut Mahfud Bakal Tuai Simpatik jika Didepak dari Kabinet Jokowi: Terkesan Orang Terzalimi. (YouTube Sekretariat Presiden).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, meyakini jika Mahfud MD tidak akan di-reshuffle atau ditendang dari kabinet oleh Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi, terlebih hanya karena kekinian Mahfud telah menjadi bakal calon wakil presiden Ganjar Pranowo di Pilpres 2024

"Kalau saya membaca sepertinya tidak akan ada reshuffle gitu ya kepada Mahfud hanya karena berpasangan dengan Ganjar maju Pilpres gitu ya," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Kamis (26/10/2023). 

Menurutnya, kalau pun Mahfud terkena reshuffle, pasti karena ada alasan atau pertimbangan yang lain. 

Justru, kata dia, jika Mahfud benar-benar didepak, maka akan mendapatkan simpati yang sangat luar biasa dan bisa menjadi keuntungan. Sebab, Mahfud terkesan seolah telah dizalimi oleh Presiden Jokowi. 

Baca Juga: Berlagak Cuek ke Gibran, PDIP Siap Alihkan Dukungan Kalau Ganjar-Mahfud Keok di Putaran Pertama?

Mahfud MD. (Instagram/@mohmahfudmd)
Mahfud MD. (Instagram/@mohmahfudmd)

"Kalau pun toh ada reshuffle tentu ada alasan-alasan lain tetapi kalau reshuffle itu karena alasan politik hanya karena Mahfud berdampingan dengan Ganjar tentu pak Mahfud akan mendapatkan simpati yang cukup luar biasa," tuturnya. 

"Biasa masyarakat kita itu kan suka dengan orang suka simpati sama orang yang kelihatan dia dizalimi," sambungnya. 

Kendati begitu, kata Adi, terkait perombakan kabinet dikembalikan lagi kepada Jokowi yang memiliki hak prerogratif. 

"Oleh karena itu, ya tergantung jkw kalau memang pak Mahfud dinilai tidak sejalan dengan KIM sangat mungkin bisa direshuffle tapi kalau majunya Mahfud misalnya biasa-biasa saja juga dianggap bagian dari orangnya Jokowi sekalipun bergandengan dengan Ganjar itu pun tidak ada persoalan berarti. Dan pak Mahfud pastinya akan tetap berada di pemerintahan pak Jokowi," pungkasnya. 

Pecah Kongsi 

Baca Juga: Din Syamsudin: Saya Yakin Warga Muhammadiyah Dukung Anies - Cak Imin

Sebelumnya, Adi menilai jika kekinian Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan PDI Perjuangan sudah pecah kongsi. Hal itu menyusul Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2024. 

"Ya saya kira sudah tidak ada bantahan apa pun bahwa Jokowi dan PDIP sudah pecah kongsi. Kalau tak pecah kongsi tentu Jokowi tidak akan merestui Gibran sebagai wakil Prabowo Subianto," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Senin (23/10/2023). 

Putra Sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka usai bertemu Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. [Suara.com/Ari Purnomo]
Putra Sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka usai bertemu Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo. [Suara.com/Ari Purnomo]

Menurutnya, hubungan Jokowi dengan PDIP tidak ada yang bisa diselamatkan. Komunikasi juga sudah tidak bisa dilakukan. 

"Sudah tidak ada yang bisa diselamatkan sudah tak ada yang sesuatu yang bisa dikomuniksikan kembali antara PDIP dan Jokowi. Kalau Jokowi tegak lurus ke PDIP tentu tak merestui Gibran maju di 2024," tuturnya. 

Untuk itu, kata dia, dengan adanya hal tersebut perang terbuka antara Jokowi dengan PDIP akan terjadi. 

"Ya yang ke dua ini akan menjadi perang terbuka antara PDIP dengan Jokowi udah itu saja judul ceritanya sudah. Karena apa pun ya Gibran ya jokowi dan pemilu 2024 akan jadi pemilunya Jokowi. Karena ada Gibran di situ, dan Jokowi akan total akan all out mendukung gibran untuk bisa memenangkan pertarungan politik di 2024," ujarnya. 

Kendati begitu, Adi menilai, PDIP tidak akan tinggal diam dengan adanya hal tersebut. Terlebih sebagai partai yang memang berpengalaman dalam kontestasi Pemilu. 

"Tapi lawannya adalah PDIP, partai yang berpengalaman dalam pemilu," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI