Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus capres Prabowo Subianto yang menggandeng Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres dengan gamblang bakal melanjutkan program 'kartu-kartu' Jokowi. Padahal dulu Prabowo sempat ledek kartu sakti Jokowi, kini ajak anaknya lanjutkan program.
Sebelumnya juga Prabowo menyatakan siap melanjutkan program ekonomi pro rakyat Presiden Joko Widodo apabila terpilih menjadi presiden pada Pemilu 2024. Salah satunya program-program kartu sakti Jokowi.
Hal itu disampaikan Prabowo saat membahas sepuluh fokus kebijakan yang akan dilakukan menuju Indonesia emas dalam pidatonya di acara deklarasi dukungan politik dari Partai Gelora di Djakarta Theater, Jakarta Pusat, Sabtu (02/9/2023).
Penegasan bakal dilanjutkannya program kartu sakti Jokowi ini juga disampaikan oleh Gibran di Indonesia Arena, Rabu (25/10/2023). Dalam pidato perdananya sebagai cawapres, Gibran memberi bocoran program kampanye di depan pendukungnya.
Baca Juga: Lagi Hectic Kampanye Bareng Prabowo, Gibran Mendadak Nangis di Twitter Ngidam Ini
Berikut daftar program kampanye Prabowo-Gibran:
- Dana abadi pesantren
- Kredit startup milenial
- KIS lansia
- Kartu Indonesia Pintar
- Kartu anak sehat
- Hilirisasi
- Ekonomi hijau
Dalam daftar program yang dikampanyekan Gibran ini jelas terlihat ada 'warisan' Jokowi. Seperti KIS, Kartu Indonesia Pintar hingga hilirisasi.
Maka jelas sekarang kubu Prabowo mendukung dan akan meneruskan program kartu sakti Jokowi jika ia terpilih menjadi presiden 2024.
Prabowo-Gibran Akan Lanjutkan Program Kartu Sakti Jokowi
Mengingat saat ini Prabowo akan berpasangan dengan anak Presiden Republik Indonesia, Gibran dan dirinya ingin melanjutkan program kartu-kartu yang sebelumnya telah dibuat oleh Jokowi.
Baca Juga: Wamen Rosan Jadi Ketua Tim Pemenangan Prabowo-Gibran, Begini Respon Kementerian BUMN
Pada bidang kesehatan, Prabowo mengungkapkan bahwa Ia akan melanjutkan program Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Sementara pada bidang pendidikan, ilmu pengetahuan dan teknologi, Prabowo ingin melanjutkan program Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sebelumnya telah dibuat saat kepemimpinan Jokowi.
Prabowo menilai program kartu-kartu sakti yang digagas Jokowi saat kampanye Pilpres 2014 dan 2019 perlu dilanjutkan. Ia juga menambahkan bahwa menurutnya program tersebut telah berjalan dengan baik hingga saat ini.
"Kesehatan, farmasi kita akan lanjutkan program-programnya Pak Jokowi diantaranya kartu Indonesia Sehat dan Indonesia Pintar. Semuanya kita teruskan dan akan ditambahkan lagi. Untuk apa kita rubah, sekalian kita tambah dan kita perbaiki," kata Prabowo.
Selain itu, sepuluh fokus kebijakan menuju Indonesia emas yang dimaksud yaitu ketahanan pangan; ketahanan energi; pendidikan, sains, dan teknologi; pertahanan; industrialisasi; reformasi politik, hukum, dan birokrasi; ketahanan air; pengentasan kemiskinan, kesehatan dan farmasi; dan transformasi keuangan negara.
Prabowo Pernah Meledek Program Kartu Sakti Jokowi
Namun, hal tersebut tentu berbanding terbalik dengan pernyataan Prabowo saat menjadi lawan Jokowi di Pilpres 2019. Saat itu Prabowo adalah lawan Jokowi dalam Pemilu 2019.
Prabowo mengungkapkan bahwa tidak perlu terlalu banyak kartu. Hanya cukup satu kartu yang memiliki banyak fungsi.
"Cukup satu kartu untuk banyak fungsi. Tidak perlu banyak, intinya teknologi yang berfungsi untuk kesejahteraan rakyat. Kalau tidak buat apa? Boros, kurang bermanfaat," ungkap Prabowo dalam debat Pilpres di Jakarta, Sabtu (30/3/2019).
Sebagai tambahan informasi, saat ini Prabowo diusung oleh beberapa partai yakni Partai Gerindra, Golkar, PAN, PBB, dan Partai Gelora. Mereka tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) dan menggaet anak Jokowi, Gibran Rakabuming menjadi cawapres.
Sementara pasangan capres-cawapres dari kubu PDIP, Ganjar-Mahfud dideklarasikan pada Rabu (18/10/2023). Sehari kemudian, keduanya mendaftarkan diri ke KPU.
Pasangan yang lebih dahulu mendeklarasikan diri adalah Anies-Muhaimin. Pasangan ini didukung oleh Partai Nasdem pada Sabtu (2/9/2023).
Demikian penjelasan seputar dinamika politik sosok Prabowo yang mana bakal melanjutkan program kartu sakti Jokowi jika menjadi Presiden Indonesia mendatang.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama