Wasekjen PDIP Singgung Soal Etika saat Ditanya Hubungan Jokowi dan Megawati

Selasa, 24 Oktober 2023 | 15:38 WIB
Wasekjen PDIP Singgung Soal Etika saat Ditanya Hubungan Jokowi dan Megawati
Hubungan Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Sukarnoputri disebit tengah tidak baik. [ANTARA FOTO/Monang Sinaga].
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP), Utut Adianto, mengaku enggan berasumsi macam-macam ketika ditanya mengenai hubungan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri dengan Presiden RI Joko Widodo atau Jokowi.

Hubungan Jokowi dan Megawati disebut renggang, terlebih setelah Gibran Rakabuming Raka diusung maju sebagai bacawapres Prabowo Subianto di Pilpres 2024 oleh Koalisi Indonesia Maju (KIM).

"Saya nantilah kita tunggu lah dalam satu dua hari kan kita tidak bisa berasumsi," kata Utut ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (24/10/2023).

Utut mengatakan, memang setelah adanya keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) Gibran mempunyai hak untuk maju di Pilpres 2024. Namun, bicara soal etika Utut enggan menanggapi lebih jauh.

Baca Juga: Habis Ketemu Jokowi, AHY Langsung Metik Apel, Pertanda Apa Nih?

"Setelah keputusan MK kan memang artinya mas Gibran punya hak untuk itu. Kalau etika yang lainnya nanti kita diskusikan di lain tempat," tuturnya.

Ketika ditanya apakah sudah ada komunikasi Gibran soal keinginan maju di Pilpres 2024 kepada PDIP, Utut hanya menjawab secara diplomatis.

"Saya tidak terinformasi, kan mungkin di momen-momen kritis seperti ini orang sibuk," pungkasnya.

Pecah Kongsi

Sebelumnya Analis Politik yang juga Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia, Adi Prayitno, menilai jika kekinian Presiden Joko Widodo atau Jokowi dengan PDI Perjuangan sudah pecah kongsi. Hal itu menyusul Gibran Rakabuming Raka menjadi calon wakil presiden Prabowo Subianto di Pilpres 2024.

Baca Juga: Keresahan Ernest Praksa soal Gibran dan Pilres 2024 Didukung Alissa Wahid: Intelegensi Kalian di Atas Rata-Rata

"Ya saya kira sudah tidak ada bantahan apa pun bahwa Jokowi dan PDIP sudah pecah kongsi. Kalau tak pecah kongsi tentu Jokowi tidak akan merestui Gibran sebagai wakil Prabowo Subianto," kata Adi saat dihubungi Suara.com, Senin (23/10/2023).

Menurutnya, hubungan Jokowi dengan PDIP tidak ada yang bisa diselamatkan. Komunikasi juga sudah tidak bisa dilakukan.

"Sudah tidak ada yang bisa diselamatkan, sudah tak ada yang sesuatu yang bisa dikomuniksikan kembali antara PDIP dan Jokowi. Kalau Jokowi tegak lurus ke PDIP tentu tak merestui Gibran maju di 2024," tuturnya.

Untuk itu, kata dia, dengan adanya hal tersebut perang terbuka antara Jokowi dengan PDIP akan terjadi.

"Ya yang ke dua ini akan menjadi perang terbuka antara PDIP dengan Jokowi, sudah itu saja judul ceritanya sudah. Karena apa pun ya Gibran ya Jokowi dan pemilu 2024 akan jadi pemilunya Jokowi. Karena ada Gibran di situ, dan Jokowi akan total akan all out mendukung gibran untuk bisa memenangkan pertarungan politik di 2024," ujarnya.

Kendati begitu, Adi menilai PDIP tidak akan tinggal diam dengan adanya hal tersebut. Terlebih sebagai partai yang memang berpengalaman dalam kontestasi Pemilu.

Untuk diketahui, Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Partai Gerindra, Golkar, Demokrat, PAN dan Gelora secara resmi mengumumkan nama Gibran Rakabuming Raka diusung menjadi bakal calon wakil presiden yang akan mendampingi Prabowo Subianto untuk Pilpres 2024.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI